Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Loyo, BI Minta Industri di Jawa Barat Tetap Produksi

image-gnews
Pekerja menempelkan kain yang sudah di pola saat membuat karakter kartun pada sajadah kartun tiga dimensi (3D) di industri rumahan di kawasan lesanpuro, Kec. Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, 22 Juni 2015. Pembuatan sajadah anak tersebut untuk menarik minat dan semangan anak dalam ibadah. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pekerja menempelkan kain yang sudah di pola saat membuat karakter kartun pada sajadah kartun tiga dimensi (3D) di industri rumahan di kawasan lesanpuro, Kec. Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, 22 Juni 2015. Pembuatan sajadah anak tersebut untuk menarik minat dan semangan anak dalam ibadah. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi meminta industri agar tidak mengerem produksinya. "Kami melihat prospek ke depan itu lebih menjanjikan,” kata dia di Bandung, Rabu, 8 Juli 2015.

Rosmaya mengatakan, pengusaha sempat mengeluhkan lambannya penyerapan barang oleh pasar sehingga banyak yang masih menumpuk di gudang. Sebagian berniat menunda produksi menunggu stok barangnya habis setelah lewat Lebaran.

Menurut Rosmaya, menunda produksi di tengah situasi ekonomi yang mulai optimistis akan berbahaya. “Jangan sampai berhenti investasi di bidang produksi yang memang Jawa Barat ini sangat mengandalkan sektor itu,” kata dia.

Rosmaya beralasan, berbagai survey yang dilakukan Bank Indonesia menyimpulkan optimisme pertumbukan ekonomi Jawa Barat di atas perkiraan nasional. “Prediksi kami sekitar 5,2 persen sampai 5,6 persen. Sedangkan nasional 5 persen sampai 5,4 persen,” katadia.

Dia juga optimistis inflasi di Jawa Barat bertahan seperti tahun lalu yakni 4 persen plus minus satu persen. “Sesuai target tapi harus ada langkah stimulus pemerintah, mempercepat realisasi anggaran,” kata Rosmaya.

Menurut Rosmaya, pelambatan yang terjadi pada Triwulan I/2015, diperkirakan mulai membaik di Triwulan II/2015. “Kenapa melemah, salah satunya karena di Lebaran ini harus juga bayar uang sekolah, ini agak bentrok. Kita harus memberikan langkah positif, ekspektasi positif,” kata dia.

Kepala Tim Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Bara Wahyu Ari Wibowo mengatakan, pengaruh krisis ekonomi global tidak membawa pengaruh banyak pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. “Ekonomi kita terutama didorong ekonomi dalamnegeri, faktor eksternal atau luar negeri gak terlalu besar pengaruhnya,” kata dia, Rabu, 8 Juli 2015.

Wahyu mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat misalnya mayoritas didorong oleh konsumsi. “Hampir 70 persen lebih karena konsumsi, kalau ktia jaga domestik ‘demand’, atau daya beli masyarakat. Maka perekonomian kita bisa tetap survive,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wahyu, saat ini risiko ketidakpastian yang mesti dijaga. Salah satunya melalui percepatan realisasi pencairan anggaran pemerintah. Lalu sektor utama yang mendorong perekonomian harus tetap dijaga pertumbuhannya. “Jangan sampai mengalami pelambatan,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan akan mencoba meyakinkan dunia usaha agar tidak menahan produksinya. "Kami mencoba meyakinkan, barangkali karena APBD dan APBD belum mengalir ke masyarakat, jadi mohon sabar dulu. Kalau ada PHK semena-mena akan memperparah keadaan,” kata dia di Bandung, Rabu, 8 Juli 2015.

Deddy mengakui, realisasi anggaran pemerintah belum berubah membaik. “Tahun ini saya kira lebih baik, cuma persoalannya, waktunya kenapa tidak dari Maret, kenapa baru efektif Juni, termasuk juga anggaran pemerintah pusat,” kata dia.

Tapi dia optimistis membandingkan periode yang sama, jumlah anggaran negara yang sudah dikucurkan pemerintah tahun ini lebih baik. “Tahun lalu serapan APBD cuma 86 presen, tahun lalunya lagi 93 persen. Tahun lalu kan tahun politik, jadi Dana Hibah, Bansos, kan gak boleh dikucurin,” kata dia.

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

3 jam lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

23 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengkiuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Rapat kerja tersebut beragendakan pembahasan laporan realisasi semester I dan prognosis semester II pelaksanaan APBN TA 2019 serta Laporan dan pengesahan hasil pembahasan panja perumus kesimpulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

2 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

4 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

5 hari lalu

Penjualan minyak dalam kemasan di salah satu Pusat Perbelanjaan di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. Pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya. Tempo/Tony Hartawan
Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

12 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.