Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agung Podomoro Sulap Sampah Apartemen Jadi Gas Metana  

image-gnews
Pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu  Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Kesehatan warga setempat terus terancam dengan limbah air sampah yang bisa sewaktu-waktu tercampur dengan air tanah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Kesehatan warga setempat terus terancam dengan limbah air sampah yang bisa sewaktu-waktu tercampur dengan air tanah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk melalui Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) menginisiasi gerakan Green Waste atau pengelolaan sampah dengan alur daur ulang. Dengan menggandeng PT Prima Buana Internusa, YAPL menyulap sampah rumah tangga di kawasan Agung Podomoro City, Jakarta Barat menjadi kompos dan Gas Metana.

Wakil Ketua 1 Yayasan Agung Podomor Land Indra Antono mengatakan superblok Agung Podomoro City di jl. S Parman kini terdiri dari 20 menara apartemen. Adapun total sampah rumah tangga setiap harinya mencapai 3 hingga 4 kubik.

Melihat kondisi seperti itu, YAPL terpanggil untuk mengelola sampah supaya bermanfaat dari segi sosial maupun lingkungan, katanya saat ditemui Bisnis di kompleks pengelolaan sampah Agung Podomoro City, akhir pekan ini.

Sebenarnya, lanjut dia, pengelolaan sampah metode Green Waste bukanlah barang baru bagi YAPL. Beberapa proyek Agung Podomoro lainnya sudah menerapkan konsep serupa di kompleks Kalibata City, Sudirman Park, CBD Pluit dan Gading Nias Residence. Namun, pengelolaan menjadi gas metana adalah yang pertama diaplikasikan di proyek mentereng di Jakarta Barat ini.

Penanggung Jawab Divisi Lingkungan Hidup YAPL Kadek R Biantara menjelaskan tranformasi dari sampah rumah tangga menjadi gas metana yang
membutuhkan beberapa tahapan.

Pertama, sampah dari 20 menara apartemen dikumpulkan menjadi satu di sebuah ruangan khusus berukuruan 260 meter persegi. Tempat penampungan sampah tersebut berjarak sekitar 500 meter dari APL Tower dan Menara Central Park.

Langkah selanjutnya, sampah dipilah antara organik dan anorganik. "Hingga tahap ini kami bersinergi dengan tenaga cleaning service, pemulung dan pengepul sampah atau barang bekas," ujarnya.

Setelah itu, jenis sampah organik ditampung dan diolah di fasilitas pengelolaan sampah Green Waste. Alat pengelola ini berupa bejana hitam berdiameter 50 centimeter. Di dalam alat ini, proses Green Waste berlangsung sehingga hasilnya berupa kompos dan gas metana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari bejana tersebut, tersambung pipa panjang yang mampu mentransfer gas metana ke rumah warga di sekeliling proyek Agung Podomor City agar dapat dimanfaatkan untuk memasak.

Kadek menjelaskan, YAPL hanya memerlukan modal sekitar Rp60 juta untuk tiga bejana tersebut. Modal tersebut dinilai kecil ketimbang efek berganda kepada masyarakat sekitar proyek pengembangan.

"Memang baru dua rumah masyarakat yang baru disalurkan gas metana karena ini adalah program baru. Kami masih membutuhkan kelengkapan teknologi lainnya agar gas metana ini dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak," terangnya.

Sementara itu di sisi lain, sampah anorganik juga dapat dijadikan lahan bisnis oleh pemulung di mana hasilnya dapat dijual ke pengepul untuk kemudian masuk ke indistri daur ulang.

Menurutnya, superblok-superblok di Jakarta harus menerapkan strategi Green Waste dan berperan meringankan beban sampah Ibu Kota. Pasalnya, kondisi sampah di Jakarta sudah memprihatikan.

Berdasarkan data yang dihimpun YAPL, setiap hari ada 6.500 ton sampah baru yang berasal dari warga Jakarta. Semua sampah harus segera dikirim ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang, sedangkan khusus Bulan Puasa Ramadan, Pemerintah Provinsi Jakarta mencatat ada penambahan sampah sedikitnya 20% atau menjadi 7.800 ton per hari, yang dilayani oleh 1.110 truk pengangkat sampah.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.


Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Brawijaya di Malang meneliti pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai penyerap sekaligus pengganti warna limbah industri. Kredit: Universitas Brawijaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh


KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

Foto udara menunjukkan limbah industri yang mencemari Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. Sejumlah pabrik masih membuang limbahnya secara langsung ke aliran Sungai Citarum meski telah diterbitkannya perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.


Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.