TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada angka 7,5 persen. Keputusan tersebut diambil untuk menjaga inflasi sesuai dengan target 4 +/- 1 persen dan defisit transaksi berjalan dalam kisaran 2,3-3 persen terhadap produk domestik bruto.
“Kebijakan Bank Indonesia tetap berfokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.
BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility 5,5 persen dan lending facility 8 persen. Tirta mengatakan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.
Tirta melanjutkan, Bank Indonesia mendukung pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat realisasi pencairan anggaran proyek-proyek infrastruktur. “Dan, melanjutkan berbagai kebijakan struktural guna mendorong perbaikan prospek ekonomi Indonesia ke depan,” ucapnya.
Keputusan mempertahankan BI Rate diambil setelah bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, mempertahankan tingkat suku bunga acuannya mendekati nol. Namun tingkat suku bunga Federal Fund diprediksi naik di atas 0,5 persen pada akhir 2015.
SINGGIH SOARES