TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan, kemacetan di Jakarta akan mengalami pergeseran waktu. Diprediksi kemacetan akan terjadi lebih awal dibanding biasanya.
“Jam kemacetan untuk bulan Ramadan nanti, terutama pada sore, mengalami pergeseran," ujar Komisaris Besar M. Iqbal, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Senin, 15 Juni 2015.
Kemacetan akan dimulai lebih cepat dari biasanya. Diperkirakan perbedaan waktunya mencapai 30 menit. "Yang biasanya dimulai pukul 16.00, bisa lebih cepat menjadi 15.30, karena banyak orang mengejar buka puasa. Ya, kita harapkan pukul 19.30 sudah terurai puncak kepadatannya," katanya.
Iqbal menuturkan, pada pekan pertama puasa, kemacetan parah diprediksi terjadi menjelang waktu berbuka puasa. Sebab, sebagian besar warga ingin berbuka bersama keluarga.
"Selain itu, di masjid--seperti Masjid Istiqlal, Masjid Cut Mutia, Masjid Sunda Kelapa, dan beberapa masjid lain--akan disiapkan personel untuk mengatur lalu lintas. Karena jumlah jemaah biasanya akan banyak pada minggu-minggu pertama," ucapnya.
Sedangkan untuk pekan kedua, jalanan akan dipadati masyarakat yang menuju restoran atau tempat makan untuk berbuka puasa bersama. "Sedangkan minggu terakhir, kepadatan berada di terminal dan stasiun," tuturnya.
Untuk antisipasi, kata dia, Polda Metro Jaya akan menambah personel dan menempatkan petugas pada titik-titik kemacetan tersebut. "Kami juga melakukan imbauan kepada pusat perbelanjaan untuk tidak membiarkan parkir liar beroperasi," katanya.