Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Lambat, Bank DKI Akan Revisi Rencana Bisnis Bank

image-gnews
BANK DKI
BANK DKI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank DKI tengah mempertimbangan untuk melakukan revisi Rencana Bisnis Bank 2015 menengok kinerja penyaluran kredit yang masih mengalami perlambatan hingga kuartal II/2015.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan perlambatan penyaluran kredit pada industri perbankan nasional juga terjadi di perseroan yang dipimpinnya tersebut. Eko menilai tersendatnya penyaluran pinjaman tersebut disumbang perlambatan ekonomi dan proyek-proyek yang belum terealisasi.

Pada November tahun lalu, sebut Eko, bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini memasang target pertumbuhan kredit di posisi 22% dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015. “Tapi saya tidak melihat kemungkinan untuk bisa mempertahankan di level 22%. Mungkin di sekitar 15%-16%,” jelas Eko di Jakarta, Senin (8 Juni 2015).

Di sisa tahun ini, Eko menuturkan pihaknya membidik 3 sektor utama untuk penyaluran pinjaman yakni usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), multiguna, kredit pemilikan rumah (KPR), dan pinjaman yang dijamin pemerintah.

Eko merinci saat ini pihaknya tengah menjajaki kredit sindikasi untuk proyek pembangkit listrik senilai Rp2,2 triliun di Riau. “Kami juga memenangkan tender senilai Rp980 miliar untuk pembiayaan alutsista dari Kementerian Keuangan. Ini belum ditarik semua, tapi dijamin pemerintah jadi relatif aman.”

Sementara itu, dengan revisi pertumbuhan kredit tersebut, Eko mengakui bakal berdampak pada raihan laba perseroan. Sebab, lanjut Eko, hingga kini kredit masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan Bank DKI. Selain itu, proyeksi akan ada penurunan suku bunga dan perlambatan ekonomi yang diprediksi masih berlanjut di sisa tahun ini pun dinilai bakal berdampak pada pendapatan perseroan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Awalnya kami targetkan laba Rp1,1 triliun. Tapi kami mau revisi, kami mau lihat kemungkinan itu, ini masih dihitung dan belum tahu berapa kira-kira yang mungkin dicapai,” tutur Eko.

Kendati demikian, menurut Eko, perseroan tak akan merevisi target dana pihak ketiga (DPK) dalam RBB 2015. Perseroan, kata dia, tengah kelebihan likuiditas akibat dana simpanan pemerintah dan non-pemerintah yang relatif belum tersalurkan. Eko menyebutkan posisi terakhir loan to deposit ratio (LDR) Bank DKI sebesar 78%.

Adapun, dari laporan keuangan bank dengan modal inti senilai Rp4,01 triliun per Maret 2015 ini, merekam penurunan penyaluran kredit. Hingga akhir Maret 2015, kredit yang disalurkan Bank DKI tercatat sebesar Rp20,98 triliun atau turun 4,41% dari Rp21,95 triliun di Desember 2014. Sementara itu, DPK terpantau naik 12,17% dari Rp25,09 triliun pada akhir Desember 2014 menjadi Rp28,15 triliun di akhir Maret 2015. Kendati demikian, perseroan tetap membukukan peningkatan laba tahun berjalan setelah pajak bersih sebesar 24,63% dari Rp261,63 miliar pada akhir Maret 2014 menjadi Rp326,07 miliar di periode yang sama tahun ini.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

12 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

14 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

1 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

3 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

4 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

13 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

13 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.