TEMPO.CO, Hamburg - Melalui negosiasi yang cepat, PT Pelindo II berhasil mengajak kerja sama Kuhne Logistics University (KLU) untuk membuka cabang di Indonesia. KLU merupakan salah satu universitas terbaik di Jerman yang spesifik membuka program logistik dan manajemen.
Kesepakatan kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dan Presiden KLU Thomas Strothotte, Kamis, 4 Juni 2015. "Bagi kami, ini deal tercepat," ucap Strothotte yang melirik Lino seraya tertawa, di salah satu ruang pertemuan kampus KLU di Hamburg, Jerman.
Kesepakatan itu tercapai tak sampai lima menit. Pertama, Lino menyampaikan bahwa Pelindo tiap tahun mengirim 20-30 karyawan mereka untuk belajar logistik di universitas itu sejak 2012. Ia mengutarakan maksud agar KLU membuka cabang di Indonesia karena banyaknya minat dari BUMN, instansi pemerintah, maupun perseorangan yang ingin belajar ilmu logistik.
Strothotte pun menjawab sangat senang dengan ajakan kerja sama itu. Tapi KLU memerlukan waktu untuk memerlukan riset pasar di Indonesia. "Waktunya fleksibel, bisa sampai tahun 2016," ucapnya. Ketika Strothotte menyebut tahun 2016, Lino langsung menyodorkan tangan untuk bersalaman. "Kita deal, universitas Anda bisa buka program pada 2016, riset bisa lebih cepat dari itu," kata Lino yang disambut tawa Strothotte dan wakilnya. Strothotte pun mengulurkan tangan. Kesepakatan dibuat. Pertemuan pun selesai.
Lino mengatakan, program logistik yang terhitung langka akan punya pasar yang sangat besar di Indonesia. Pelindo II sendiri merasakan manfaat dari lulusan KLU. Selama ini persoalan logistik di Indonesia dikenal sangat tak efisien yang berakibat pada ekonomi biaya tinggi dan membuat harga barang jadi lebih mahal. "Kekuatan universitas ini ada pada pengalaman praktisnya. Pemiliknya punya perusahaan logistik di dunia," ujar Lino.
Klaus-Michael Kühne, pemilik KLU, adalah seorang pengusaha logistik asal Jerman. Ia merupakan generasi ketiga dari kerajaan bisnis kakeknya yang merintis perusahaan transportasi dan logistik Kuehne & Nagel KG. Ia kini menempati peringkat ke-9 orang terkaya di Jerman.
Tentang Kampus KLU