TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga keuangan nonbank pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II pada tahun ini senilai Rp1,5 triliun untuk kebutuhan pendanaan.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan keseluruhan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I bernilai Rp2 triliun. Perseroan telah menerbitkan PUB I tahap I senilai Rp500 miliar pada November 2014 lalu.
"Dari total PUB I sebesar Rp2 triliun, kami masih memiliki sisa Rp1,5 triliun. Rencana akan ditarik tahun ini sebelum pencairan penyertaan modal negara," ungkapnya di sela peringatan ulang tahun PNM ke-16 di Ancol, Jakarta, belum lama ini.
PUB I tahap I sebelumnya memiliki tenor 5 tahun yang digunakan untuk ekspansi perseroan. PNM juga telah mengantongi peringkat idA untuk emisi obligasi tersebut dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Kupon yang dipatok sebesar 9,8%-10,75% untuk 3 seri obligasi. Seri A senilai Rp67 miliar dengan tingkat bunga 9,8% bertenor 1 tahun, seri B senilai Rp187 miliar dengan tingkat bunga 10,5% bertenor 3 tahun, dan seri C senilai Rp246 miliar dengan tingkat bunga 10,75% bertenor 5 tahun.
Pada aksi korporasi yang dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia 22 Desember 2014 itu, PNM menunjuk PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan, PT Bank Mega Tbk. bertindak selaku wali amanat.
Parman menuturkan, kebutuhan pendananaan perseroan pada tahun ini tidak hanya dipenuhi dari emisi obligasi. Perseroan juga tengah memproses aksi lain untuk pemenuhan pendanaan yang ditaksir mencapai total Rp3 triliun sepanjang tahun ini.
Perseroan juga tengah menunggu pencairan suntikan modal dari pemerintah senilai Rp1 triliun yang diperkirakan bakal cair pada akhir tahun ini. Sembari menunggu PMN, perseroan berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp150 miliar dan pinjaman perbankan Rp350 miliar.
"MTN semester kedua nilainya Rp150 miliar dengan kupon 10%. Sekarang sudah full booked. Sisa kebutuhan dana akan kami cari dari perbankan," paparnya.
Suntikan modal negara, sambungnya, dapat menggenjot penyaluran pembiayaan PNM hingga 5 tahun mendatang mencapai Rp52 triliun. Tahun ini saja, perseroan membidik target penyaluran pembiayaan Rp3,5 triliun.
Per Mei 2015, PNM telah menyalurkan pembiayaan bagi usaha gurem, mikro kecil dan menengah (UGM-KM) senilai Rp1 triliun. Hingga kuartal II/2015, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp1,3 triliun.