TEMPO.CO, Yogyakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Makassar memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan kedua 2015 mencapai 7,5-8,5 Persen. "Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua akan lebih tinggi daripada triwulan pertama," kata Dadi Aryadi, Kepala Kantor Perwakilan BI Makassar, di kantornya, Rabu, 3 Juni 2015.
Berdasarkan data BI Makassar, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama 2015 sebesar 5,2 persen. Itu lebih rendah ketimbang angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan periode 2014.
Dadi berujar, beberapa sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua di antaranya sektor usaha yang mulai bergairah, sektor belanja pemerintah pusat dan daerah, serta konsumsi masyarakat.
Menurut Dady, sektor usaha pada triwulan kedua cenderung kembali bergairah. "Apalagi gejolak harga belum pernah terjadi sejak awal April lalu," ucapnya.
Dady menuturkan faktor lain yang akan mempengaruhi naiknya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan kedua adalah belanja pemerintah, terutama belanja infrastruktur yang sudah mulai berjalan. "Proyek infrastruktur menyerap banyak tenaga kerja. Perbaikan infrastruktur akan menggairahkan sektor usaha dan memperlancar distribusi perdagangan," kata Dady.
Dady menambahkan, konsumsi masyarakat Sulawesi Selatan akan meningkat pada triwulan kedua. "Konsumsi meningkatkan menjelang hari raya Idul Fitri," ujar Dady.
Menurut Dady, data hasil survei BI Makassar, pada April-Mei 2015, indeks keyakinan konsumen (IKK) dan pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) menguat. Bank Indonesia mencatat, IKK tercatat 127,8, meningkat dari periode sebelumnya yang hanya 121,25.
INDRA OY