TEMPO.CO, Sampit - Menjelang Ramadan, masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai berbelanja kebutuhan pokok untuk persiapan menghadapi bulan puasa. "Kebetulan baru gajian, jadi sekalian saja membeli untuk kebutuhan sebulan selama puasa nanti. Kalau menjelang puasa nanti pasti pasar sesak. Apalagi kalau puasa, malas ke pasar karena panas," kata Mahrita, warga Sampit.
Pantauan di Pasar Keramat dan Pusat Perbelanjaan Mentaya, warga yang datang terlihat lebih banyak dari biasanya. Sebagian besar yang datang memang berbelanja untuk kebutuhan Ramadan nanti. Selain untuk persediaan, ada pula yang beralasan sengaja berbelanja lebih awal karena khawatir harga akan naik.
Fenomena ini terjadi setiap tahun sehingga masyarakat mengantisipasinya dengan berbelanja lebih awal. "Mumpung harga belum naik jadi lebih baik membeli sekarang. Kan, sekarang atau nanti sama saja tetap membeli," ujar Daliah, warga lainnya.
Sejumlah pedagang mengakui transaksi mendekati Ramadan ini mengalami peningkatan. Mereka juga tidak menampik harga sejumlah komoditas mulai naik karena kenaikan harga di tingkat agen.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelola Pasar Kotawaringin Timur Mudjiono meminta pedagang tidak menaikkan harga secara berlebihan, khususnya selama bulan suci Ramadan nanti, agar tidak membebani masyarakat. "Pedagang jangan memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga semaunya. Kalau memang harga terpaksa naik, jangan sampai terlalu memberatkan," tutur Mudjiono.
Selama Ramadan, harga sembako biasanya naik seiring meningkatnya permintaan. Terlebih jika distribusi terhambat akibat gangguan gelombang tinggi maupun kendala lain, harga dengan cepat akan naik. Hingga saat ini, sebagian kebutuhan di Kotawaringin Timur dipasok dari luar daerah. Akibatnya, ketika pasokan terhambat dan membuat stok berkurang, harga langsung naik.
Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, juga sama. Harga berbagai kebutuhan pokok di pasar tradisional naik hingga 30 persen. Menurut beberapa pedagang di Pasar Lima, Banjarmasin, Selasa, 2 Juni 2015, permintaan melonjak dan biaya distribusi barang naik.
Seorang pedagang di Pasar Lima, Abduh, mengatakan sekitar 70 persen kebutuhan pokok di pasar kini naik, berkisar 10-30 persen bahkan lebih. "Beberapa komoditas kini harganya terus meroket, bahkan harga beberapa komoditas melonjak tajam hingga 30 persen," ucapnya.
Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan tertinggi di antaranya beras. Khusus beras jenis lokal unus kini harganya mencapai Rp 14 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 11 ribu. Sedangkan bawang merah, yang sebelumnya Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 42 ribu per kilogram. Begitu juga dengan beberapa komoditas lain yang rata-rata naik mulai 10 persen.
ANTARA