TEMPO.CO, Palangkaraya - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengatakan rencana pembangunan jaringan listrik bawah laut Jawa-Kalimantan dengan kapasitas 2 x 600 megawatt akan segera direalisasikan.
Pembangunan ini, kata dia, sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara dia dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 11 September 2014. Kerja sama ini, menurutnya, adalah kerja sama antardaerah untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Kalimantan Tengah agar tidak hanya dijual saja, tapi juga untuk kepentingan masyarakat.
"Kami berdua sepakat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang di Barito Utara dan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dengan kapasitas 2 x 600 megawatt dan mengalirkan tenaga listriknya ke Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, melalui kabel bawah laut sepanjang kurang-lebih 350 kilometer," kata Agustin, Rabu, 27 Mei 2015.
Daerahnya, kata Agustin, memiliki batu bara kalori rendah (kurang dari 5.000 kalori per gram) dalam jumlah besar yang sangat cocok untuk PLTU Mulut Tambang (mine mouth power plant).
Menurutnya, beberapa keuntungan dari proyek ini adalah produksi listrik dengan harga murah, penghematan biaya transportasi batu bara, dan kemandirian energi, khususnya energi listrik.
"Pemanfaatan batu bara berkalori rendah ini untuk tujuan yang sangat produktif, seperti pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, serta mendukung sektor strategis lainnya, yakni pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," katanya.
Agustin berharap studi kelayakan baik untuk PLTU Mulut Tambang maupun kabel bawah laut bisa dimulai segera. Menurutnya, ada beberapa perusahaan yang berminat dan telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan segera ditindaklanjuti.
"Kami hingga saat ini belum menyinggung masalah anggaran yang dibutuhkan untuk membangunnya dan masalah itu (anggaran) akan dibicarakan setelah selesainya studi awal," kata Agustin.
KARANA W.W.