TEMPO.CO, Pangkalpinang - Bantuan PT Timah Persero Tbk untuk sektor pendidikan mulai tahun ini resmi disetop. Pencabutan subsidi di SMA I Pemali Kabupaten Bangka tersebut dilakukan karena kondisi perusahaan plat merah itu sedang mengalami penurunan akibat dari anjloknya harga timah dunia hingga kisaran US$ 16 ribu per metric ton.
"Ini murni masalah situasional perusahaan. Bukan semata-mata persoalan di sekolah itu," ujar Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho kepada Tempo, Jumat, 15 Mei 2015. "Kami juga mempertimbangkan mencabut subsidi dari sektor lain. Jka situasi perusahaan sudah membaik, tentu ada peluang subsidi dilanjutkan."
Lagipula, Agung melanjutkan, PT Timah sudah mengevaluasi bantuan perusahaan di internal di sekolah itu tahun lalu. "Hasilnya memang ada yang tidak sesuai," ujarnya.
Agung mengatakan pelaksanaan program sekolah unggulan di SMA I Pemali sudah berjalan cukup baik. Namun ia menyebut terjadi komunikasi yang tidak efektif dan laporan kegiatan tidak ada.
Agung mempersilahkan pemerintah daerah meneruskan program sekolah unggulan dengan menanggung semua pembiayaan. "Bagusnya memang diteruskan. Pemerintah daerah bisa mengajak pengusaha smelter timah yang lain untuk membantu," ujar dia.
Ketua DPRD Bangka Belitung Didit Srigusjaya mengatakan akan memanggil PT Timah guna mempertanyakan alasan pencabutan subsidi pendidikan tersebut. Ia beralasan sebagai perusahaan besar, PT Timah tidak punya alasan mencabut subsidi karena masih dibutuhkan.
"PT Timah memiliki izin usaha pertambangan yang luas. Sehingga memungkinkan memiliki produksi yang masih besar. Kalau dicabut tentu ini sangat memprihatinkan kita," ujar dia
Menurut Didit, pemerintah daerah bisa saja mengambil alih pembiayaan guna melanjutkan program sekolah unggulan tersebut. Namun ia menilai itu tidak sesuai karena PT Timah mengambil keuntungan selama ini dari bumi Bangka Belitung.
"Alangkah naifnya jika PT Timah tidak membantu. Tapi untuk antisipasi, kami tetap mengusulkan agar bisa diambil alih dan dibiayai pemerintah daerah supaya bisa terus berjalan," ujar dia.
SERVIO MARANDA