TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan Indonesia sebenarnya tak sepenuhnya menjadi eksportir gas, karena tahun ini sudah mulai mengimpor gas sebanyak 1 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pada 2025 diperkirakan Indonesia akan mengimpor gas sebanyak 5 juta kaki kubik per hari.
"Itu sudah dengan perhitungan ada pengembangan blok gas," kata Soetjipto di Hotel Mulia, Jakarta, Senin, 11 Mei 2015.
Menurut Soetjipto, Indonesia harus lebih aktif mengeksplorasi sumur-sumur gas baru untuk mengantisipasi melonjaknya impor gas. Sejumlah lokasi yang diperkirakan sulit seperti Natuna, bisa diupayakan untuk mendapatkan sumber-sumber gas baru.
"Kalau menemukan cadangan besar seperti di Ambalat mungkin bisa menjadi solusi tadi," kata Soetjipto.
Saat ini, kata dia, produksi gas Pertamina baru mencapai 0,15 miliar kaki kubik per hari. Pada 2025, Pertamina berencana menaikkan kapasitas produksi itu menjadi 2 miliar kaki kubik per hari.
Pada 2014, total pasokan gas Indonesia mencapai 6.970 juta kaki kubik per hari. Tahun ini terdapat pasokan potensial sebanyak 1 juta kaki kubik per hari sehingga total pasokan gas mencapai 7.569 mmscfd. Sementara pada tahun ini, kebutuhan gas secara keseluruhan mencapai 9.613 juta kaki kubik per hari.
KHAIRUL ANAM