TEMPO.CO, Jakarta -- Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional kini hanya mempunyai delapan deputi dari sebelumnya berjumlah sembilan. Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan satu deputi yang digabung adalah bidang Sarana dan Prasarana. "Tidak dihapus, hanya digabung ke deputi yang lain untuk direktoratnya," kata Andrinof di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat, 8 Mei 2015.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana bertugas merumuskan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan nasional di bidang sarana dan prasarana. Deputi ini membawahi lima sektor direktorat. Mereka mencakup Direktorat Pengairan dan Irigasi, Direktorat Transportasi, Direktorat Pemukiman dan Perumahan, Direktorat Energi, Listrik, Telekomunikasi dan Informatika, serta Direktorat Pengembangan Kerja Sama Pemerintah dan Swasta.
Menurut Andrinof, kelima direktorat ini akan digabung atau dipindahkan ke tempat lain. Salah satunya adalah Direktorat Pemukiman dan Perumahan yang digeser ke Deputi Regional. "Penggabungan ini untuk efisiensi dan efektivitas, tapi tidak mengurangi fungsinya," ucap dia.
Selain mengurangi satu deputi, Bappenas juga merampingkan jabatan di level eselon II. Dari semula berjumlah 50 menjadi 46 jabatan. Perampingan ini, kata Andrinof, tak akan berpengaruh terhadap kinerja Bappenas.
Andrinof menjelaskan bahwa pengurangan deputi sudah melewati kajian. Berdasarkan kajian yang melibatkan tim independen, perlu dilakukan restrukturisasi agar tidak ada tumpang tindih. Sebab itu, perubahan ini tidak akan mempengaruhi program kerja infrastruktur.
Andrinof berkata Bappenas amat terbuka dengan kritik dari berbagai pihak. Tugas utama Bappenas adalah menelurkan ide dan perencanaan pembangunan yang berkualitas. "Kalau soal target pembangunan ada di kementerian dan lembaga," katanya.
ADITYA BUDIMAN