TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia melalui PT Timah (Persero) Tbk, sebagai penentu harga timah dunia, berkeinginan meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat bangsa ini.
"Kami terus berupaya dan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan agar bangsa ini bisa menetapkan harga timah dunia," kata Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk Sukrisno di Pangkalpinang, Rabu, 22 April 2015.
Ia menjelaskan saat ini Indonesia merupakan produsen dan pengekspor timah kedua terbesar di dunia, sementara harga timah dunia masih ditetapkan bangsa lain. "Jika Indonesia menentukan harga timah ini, martabat bangsa ini di dunia internasional akan semakin disegani bangsa-bangsa lainnya," ujarnya. Saat ini, kata dia, harga timah dunia masih berada pada level 14 ribu US$ per ton atau masih murah dan belum menguntungkan perusahaan timah di Indonesia.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai penentu harga timah dunia, Sukrisno mengatakan, saat ini masih dalam proses, yaitu dengan diberlakukannya sistem penjualan timah melalui satu pintu atau transaksi timah hanya melalui Indonesian Commodity and Derivative Exchange (ICDX). "Setiap penjual dan pembeli diharuskan terdaftar dulu sebagai anggota di ICDX, setelah itu baru dapat melakukan transaksi di bursa Jakarta," tuturnya.
Menurut dia, sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, sudah saatnya Indonesia mampu menjadi penentu harga timah di pasaran. "Kami berharap ICDX dapat berperan sebagai bursa timah dan menjadi acuan harga timah internasional di masa depan," ucapnya.
ANTARA