TEMPO.CO , Jakarta: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Dedy S. Priyatna mengatakan investor Cina berminat membangun kereta supercepat Jakarta-Bandung. Meski pihak Jepang telah menyelesaikan kajian kereta supercepat tahap pertama, Dedy mengatakan pemerintah membuka kesempatan pihak Cina melakukan kajian.
“Presiden memutuskan kedua-duanya silakan melakukan feasibility study. Untuk Cina diberi waktu sampai Desember 2015 untuk melakukan studi kelayakan karena diharapkan groundbreaking pada 2019,” kata Dedy ketika ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat, 10 April 2015.
Dedy mengatakan investor Cina menyatakan minatnya pada proyek kereta supercepat pada awal 2015. Sementara studi bersama yang dilakukan Japan International Cooperation Agency, Mitsubishi Research Institute, Japan International Consultants for Transportation Co Ltd dengan PT LAPI Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada sudah dilakukan sejak Januari 2015 dan selesai pada April 2015.
Dedy mengatakan kajian bersama Jepang didanai dari dana hibah Jepang dan sudah menghabiskan dana sekitar US$ 5 juta hingga US$ 6 juta atau sekitar Rp 76,8 miliar untuk tahap pertama. Kajian fase pertama ini mencakup jalur kereta, biaya pembangunan, dan skala keekonomian serta struktur organisasi pelaksana kereta supercepat.
“Pemerintah Jepang memberikan dana hibah US$ 15 juta untuk mendanai kajian ini. Untuk tahap ke dua mengkaji basic design, struktur tanah, diperkirakan menghabiskan US$ 9 sampai 10 juta,” kata Dedy.
Kereta supercepat Jakarta-Bandung direncanakan berjarak 140 kilometer dengan dari Dukuh Atas, Jakarta ke Gedebage, Bandung. Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$ 6,22 miliar atau sekitar Rp 60,33 triliun dengan perkiraan nilai tukar saat kajian sebesar Rp 9.701 per dolar Amerika Serikat. Perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya dengan waktu 37 menit dengan kereta supercepat ini.
Jalur Jakarta-Bandung direncanakan sebagai tahap pertama kereta supercepat yang nantinya juga akan terhubung dengan Cirebon, Semarang, dan Surabaya. Dengan kereta supercepat ini, perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam. Kereta supercepat Jakarta-Surabaya diperkirakan akan membutuhkan investasi Rp 250 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE