TEMPO.CO, Jakarta - Harga patokan ekspor (HPE) sebagian besar barang tambang turun. Hanya produk konsentrat tembaga yang mengalami kenaikan tipis. "Fluktuasi harga internasional mempengaruhi penetapan harga patokan ekspor produk pertambangan hasil pengolahan yang dikenakan bea keluar (BK) periode April 2015," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan di kantornya, Selasa, 31 Maret 2015.
Partogi menuturkan sejumlah produk pertambangan hasil pengolahan yang dikenakan bea keluar adalah konsentrat tembaga, konsentrat seng, konsentrat timbal, konsentrat besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenite, serta konsentrat titanium lainnya. Perhitungan harga dasar HPE untuk konsentrat besi dan mangan bersumber dari Asian Metal. Sedangkan konsentrat tembaga, konsentrat timbal, serta konsentrat seng berdasarkan bersumber dari London Metal
Penurunan dialami sebagian besar produk tambang, seperti konsentrat bijih besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar (Fe ≥ 62 persen) dengan harga rata-rata US$ 42,20 per WMT turun 7,35 persen, konsentrat bijih besi (gutit/laterit) dengan kadar (Fe ≥ 51 persen dan Al2O3 +SiO3 ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$ 15,30 per WMT turun 3,02 persen; konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata US$ 156,29 per WMT turun 6,07 persen; konsentrat seng (Zn ≥ 52 persen) dengan harga rata-rata US$ 733,25 per WMT turun 3,44 persen; dan konsentrat timbal (Pb ≥ 57 persen) dengan harga rata-rata US$ 485,56 per WMT turun 4,34 persen.
Sedangkan produk yang mengalami kenaikan dibanding HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata US$ 1.607,14 per WMT atau naik 0,25 persen. Sementara itu, konsentrat ilmenite dan konsentrat titanium lain tidak mengalami perubahan.
PINGIT ARIA