TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak optimistis target ekspor ke Turki akan terus naik. Tahun 2019, ekspor ke Turki diharapkan sebesar US$ 3,87 miliar, atau naik 166,7 persen dibandingkan realisasi ekspor tahun lalu yang mencapai US$ 1,45 miliar. Peningkatan target ini diharapkan bisa dicapai dengan mengintensifkan program misi pembelian (buying mission) dan pembentukan forum bisnis Indonesia-Turki (Business Forum Indonesia-Turkey).
Kementerian Perdagangan hari ini menerima kunjungan 20 pengusaha Turki di kantornya. Menurut Nus, rombongan pengusaha Turki yang dipimpin langsung oleh Ketua Kadin Istanbul Murat Yalcintas itu akan melakukan misi pembelian di Indonesia.
"Misi pembelian ini sebagai salah satu upaya untuk menangkap peluang eskpor dan ajang promosi produk Indonesia kepada buyers yang diharapkan dapat mengarah pada kerja sama perdagangan dan investasi di Indonesia," kata Nus.
Menurut Nus, ekspor Indonesia ke Turki perlu terus ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang bagi produk-produk makanan dan TPT (tekstil dan produk tekstil), khususnya berbasis pada produk makanan halal dan fesyen muslim Indonesia. Selain itu, para pengusaha Turki juga menjajaki peluang bisnis dengan pelaku usaha Indonesia pada sektor material bangunan, kulit, sepatu, dan mesin-mesin.
Tren perdagangan bilateral selama periode 2010-2014 tumbuh 16,6 persen per tahun dan mencapai nilai US$ 2,47 miliar pada 2014. Indonesia selalu menikmati surplus dari neraca perdagangan bilateralnya dengan Turki. Pada 2014, ekspor Indonesia ke Turki sebesar US$ 1,45 miliar dengan produk utama antara lain serat, kain, minyak kelapa, furnitur, dan komponen elektronik.
PINGIT ARIA