TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, untuk menggenjot ekspor, pemerintah tak hanya akan memberikan insentif. Sejak dalam tahap produksi, pemerintah berjanji memberikan berbagai kemudahan.
Kementerian dan beberapa asosiasi saat ini melakukan pemetaan yang bertujuan untuk mengetahui penyebab peningkatan biaya produksi. "Pemerintah sudah menaikkan beberapa harga, jadi harus ada solusi. Tak hanya sekadar insentif," kata Rachmat, saat melakukan konferensi pers, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 17 Maret 2015.
Hal yang menjadi perhatian namun tak termasuk dalam insentif, misalnya, hambatan di pelabuhan. Itu dilakukan untuk menekan biaya produksi. Pada dasarnya, upaya peningkatan ekspor menurut Rachmat, tidak hanya dilakukan saat rupiah melemah namun juga dalam kondisi normal.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan mengatakan, belum ada kriteria pasti dalam pemberian insentif ekspor. Pemerintah masih menggodok syarat apa saja agar perusahaan mendapatkan insentifnya.
Namun yang akan menjadi pertimbangan pemerintah misalnya, skala usaha, permodalan, tenaga kerja serta reputasi. "Yang pasti, perusahaan harus bersih dan taat pajak, " kata Partogi.
FAIZ NASHRILLAH