TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Asia bergerak variatif meskipun bursa Amerika ditutup melemah pada akhir pekan lalu.
Hingga pukul 11.00 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,23 persen, indeks Hang Seng menguat 0,49 persen, dan indeks Kospi naik 0,15 persen. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun ikut terkerek naik 0,32 persen ke level 5.443,63.
Analis PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan kisaran utama pergerakan IHSG hari ini bakal berada 5.410 hingga 5.450. "Penembusan level dari support atau resistan tersebut akan menjadi penanda arah tren jangka pendek dari IHSG," kata Satrio, Senin, 16 Maret 2015.
Meskipun demikian, jika batas bawah tersebut gagal bertahan, pemodal sebaiknya kembali ke dalam posisi defensif karena IHSG bakal masuk ke dalam fase konsolidasi berkepanjangan. Pelaku pasar sebaiknya menanti IHSG setidaknya sampai pada kisaran 5.325–5.350 untuk kembali melakukan akumulasi.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Akhmad Nurcahyadi, mengatakan fokus pasar kini tertuju pada hasil rapat FOMC Meeting bank sentral AS (The Fed) pada 18 Maret mendatang. "Pasar akan melihat apakah The Fed masih akan menggunakan kata ‘bersabar’ dalam menaikkan suku bunga."
Selain pertemuan The Fed, pasar juga menunggu hasil rapat kabinet yang membahas pelemahan nilai tukar rupiah dan rapat dewan gubernur Bank Indonesia pekan ini.
M. AZHAR