TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi mengklaim perseroan sudah sangat siap melaksanakan layanan bank nirkantor. Fasilitas ini, kata dia, adalah salah satu jawaban untuk tantangan keterbatasan akses keuangan.
Bahkan, untuk menunjang layanan ini, BRI telah menyiapkan 35 ribu agen untuk menjangkau 70 ribu desa di Indonesia. Jumlah ini akan direalisasikan secara bertahap. Khusus tahun ini, BRI berencana merekrut 20 ribu agen. "Harapannya, kami bisa menjangkau daerah remote untuk pembiayaan mikro," ucap Asmawi dalam acara Microfinance Forum di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015.
Asmawi menilai layanan bank nirkantor dapat mendukung pembiayaan mikro yang berkelanjutan. "Efisiensi program pembiayaan mikro harus dapat memberikan imbas, bukan hanya secara finansial, tapi juga sosial," tuturnya.
Menurut Asmawi, pembiayaan mikro berperan cukup besar untuk BRI. Selama 2012-2013, kredit mikro meningkatkan omset usaha mikro rata-rata Rp 84,8 juta per tahun, dan asetnya naik rata-rata Rp 24,7 juta per tahun. Angka ini meningkat dibanding pada 2009 yang omsetnya mencapai Rp 38 juta per tahun dengan aset Rp 1,2 juta per tahun.
"Terjadi kenaikan taraf hidup yang signifikan dari nasabah mikro," kata Asmawi. Selain layanan bank nirkantor, BRI meluncurkan satelit sebagai inovasi dalam microfinancing.
TRI ARTINING PUTRI