Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Rate Diprediksi Turun ke 7 Persen Akhir 2015  

image-gnews
ATM di Jakarta, Kamis (9/4). Seiring dengan turunnya suku bunga acuan BI menjadi 7,50 persen pada awal April ini, Lembaga Penjaminan Simpanan kembali menurunkan tingkat suku bunga wajar. TEMPO/Gita Carla
ATM di Jakarta, Kamis (9/4). Seiring dengan turunnya suku bunga acuan BI menjadi 7,50 persen pada awal April ini, Lembaga Penjaminan Simpanan kembali menurunkan tingkat suku bunga wajar. TEMPO/Gita Carla
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia diperkirakan akan melonggarkan kebijakan moneter pada kuartal terakhir 2015. Spekulasi itu merujuk perbaikan fundamental perekonomian yang berhasil mengendalikan laju inflasi dan mempersempit defisit neraca transaksi berjalan.

Head of Equities and Research UBS Indonesia, Joshua Tanja, dalam pemaparan di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2015, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan hingga 7 persen pada akhir 2015 dari level kini di 7,5 persen.

Selain tekanan inflasi yang menurun, Joshua mengatakan pelonggaran kebijakan moneter juga diperlukan untuk memberikan stimulus bagi sektor riil yang akan menopang laju pertumbuhan ekonomi. "Dengan penurunan suku bunga di akhir 2015, pertumbuhan ekonomi pada 2016 dapat 5,8 persen," ujar dia, memaparkan proyeksi dari bank asal Swiss ini, seperti dikutip Antara.

Meskipun demikian, Joshua masih memasang perkiraan konservatif untuk inflasi di 2015 sebesar 6 persen (year on year). Perbaikan inflasi akan terus berlanjut di 2016 hingga secara year on year akan mencapai 4,8 persen.

Joshua berpendapat perkiraan keberlanjutan penurunan harga minyak dunia juga akan memperbaiki defisit neraca perdagangan yang akhirnya mempersempit defisit neraca transaksi berjalan.

Menurut Joshua, harga minyak dunia akan terus jatuh bahkan di level yang cukup dalam. Jatuhnya harga minyak itu, menurutnya, melebihi lemahnya harga komoditi di pasar global, sehingga dampak pelemahan nilai impor akan melebihi melambatnya perbaikan eskpor. "Ini sinyal positif bagi neraca transaksi berjalan Indonesia," kata Joshua.

UBS memperkirakan defisit transaksi berjalan di 2015 akan menyempit ke 2,2 persen PDB. BI masih memiliki ruang dengan campuran kebijakan dengan pemerintah. “Jadi saya melihat instrumen BI rate lebih dipengaruhi untuk menjangkar inflasi," ujar Joshua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, meskipun pemerintah agresif menggencarkan pembangunan dengan mengeluarkan stimulus insentif fiskal maupun nonfiskal, Joshua mengatakan, dampak akselerasi pertumbuhan ekonomi baru terasa di 2016. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 masih rendah di 5,0 persen. Namun, pada 2016, pertumbuhan dapat terakselerasi hingga 5,8 persen.

Dari fakstor eksternal, Joshua mengatakan, BI akan tetap memperhatikan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed, di akhir 2015. Namun, dengan risiko eksternal tersebut, ujar Joshua, BI tetap memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan karena membaiknya inflasi.

UBS juga memperkirakan kurs rupiah cenderung akan terus melemah hingga Rp 13.250 per dolar AS di akhir 2015.

Bank Indonesia mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan stabilisasi ataupun intervensi ke pasar uang untuk menjaga nilai tukar rupiah. Dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan yang disiarkan melalui Twitter hari ini, Selasa, 10 Maret 2015, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa otoritas moneter berfokus untuk memastikan stabilitas makro ekonomi tetap terjaga.

Kebijakan suku bunga BI, menurut Joshua, dilakukan utk mencapai inflasi agar terkendali dalam kisaran 4 plus-minus 1 persen. Dalam Rapat Dewan Gubernur terakhir, ia menuturkan, BI melihat tekanan inflasi menurun, sehingga suku bunga acuan BI (BI rate) turun. “Tapi ini tidak mengubah fokus kebijakan BI terkait rupiah. BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental ekonomi,” ujar Joshua.

AGUSSUP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

13 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

14 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

17 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

21 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).