TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data manufaktur Cina membuat indeks saham kembali menguat ke level tertinggi sepanjang masa.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini ditutup menguat 27,53 poin (0,51 persen) ke level 5.477,83. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 6,5 miliar lembar senilai Rp 7,3 triliun, dengan investor asing mencatat pembelian bersih Rp Rp 620 miliar.
Analis PT First Asia Capital, Ivan Kurniawan, mengatakan sentimen positif yang datang dari Cina memicu aksi beli di pasar saham. Kebijakan pemerintah Cina menurunkan suku bunga acuan sebesar 10 basis point ke 5,35 persen dan rilis indeks HSBC manufaktur Cina, yang menjauhi zona kontraksi, menjadi pemicunya. "Ekonomi Cina yang semakin kondusif meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar saham di negara berkembang, termasuk Indonesia."
Indeks HSBC manufaktur Cina secara mengejutkan naik ke level 50,7 dibandingkan bulan sebelumnya 50,1. Hal ini mengindikasikan aktivitas bisnis di Cina mulai menggeliat. Data ini kemudian mendorong pelaku pasar memborong saham-saham komoditas yang berbasis ekspor ke Cina, seperti batu bara dan CPO.
Dari deretan saham terlikuid, saham Adaro Indonesia (ADRO) melonjak 6,3 persen karena sebagian besar produksinya diekspor ke Cina, disusul saham United Tractor (UNTR)—yang bergerak pada bidang jasa pengangkutan—naik 4,2 persen. Begitu pula dengan Indotambang Raya Megah (ITMG) yang menguat 3,7 persen.
Menurut Ivan, pelaku pasar melakukan pengalihan portofolio saham (switching) dari perbankan ke saham-saham berbasis komoditas. Saham-saham, seperti Bank BRI (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI), cenderung bergerak datar. Bank BNI (BBNI) malah terkena profit taking. "Sentimen pemangkasan suku bunga telah sirna, dan pasar kini beralih ke data Cina," katanya.
Bursa regional ditutup variatif cenderung menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,15 persen, indeks Hang Seng naik 0,32 persen, bursa Shanghai menguat 0,78 persen, indeks Strait Times naik 0,03 persen, dan bursa Korea menguat 0,55 persen.
M. AZHAR