TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca hujan yang melanda hampir seluruh Indonesia pada Februari 2015 tak mempengaruhi panen padi di Indonesia. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan panen beras tetap aman. "Pengaruhnya tak signifikan," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 22 Februari 2015.
Berdasarkan data yang ia terima, sejumlah daerah bahkan sudah panen dan mengalami peningkatan jumlah gabah. Pada Januari 2015, panen terjadi pada 600 ribu hektare sawah. Pada Februari 2015, 1,2 juta hektare sawah akan panen. Sawah seluas itu menghasilkan 10 juta ton gabah.
Satu-satunya daerah yang gagal panen adalah Banten, dengan luas area 400 hektare atau setara dengan sekitar 2.800 ton padi. "Kerugian pada pupuk dan biaya tanam sudah saya minta untuk diganti," ucapnya.
Sedangkan Sulawesi Selatan melaporkan panen pada area 100 ribu hektare dan Jawa Barat 25 ribu hektare. Banjir sempat menyerang area seluas 500 hektare, tapi tak mempengaruhi panen karena bibit yang ditanam adalah varietas tahan banjir. Lusa, Amran akan memimpin panen di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan luas area sawah 24 ribu hektare. "Setara dengan 150 ribu ton kira-kira," tuturnya.
Amran juga mengatakan, pada Maret 2015, angka panen diperkirakan akan meningkat menjadi kira-kira 2,6 juta hektare sawah.
Untuk mengatasi gagal panen pada area-area yang terserang banjir, ia mengaku akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membenahi sistem saluran air. Amran berharap angka panen akan terus meningkat ke depannya.
URSULA FLORENE SONIA