TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti lembaga swadaya masyarakat Burung Indonesia, Hanom Bashari, mengatakan wilayah Cengkareng, atau sekitar Bandara Soekarno-Hatta, kerap menjadi tujuan singgah para burung yang bermigrasi.
"Soalnya di Cengkareng masih banyak rawa dan lahan basah yang memang jadi habitat burung tersebut," kata Hanom kepada Tempo, Kamis, 19 Februari 2015.
Hanom mengatakan saat ini di wilayah Indonesia memang tengah terjadi musim migrasi burung yang bisa saja mengganggu aktivitas penerbangan. Pada bulan Oktober sampai Maret, kata dia, biasanya burung-burung yang berhabitat di wilayah perairan, seperti laut, pantai, atau rawa-rawa, bermigrasi dari belahan bumi bagian utara ke wilayah selatan.
"Burung dari kawasan Cina atau Rusia mendatangi Indonesia pada bulan-bulan itu," katanya. Lalu, pada periode Februari sampai Maret, burung-burung yang bermigrasi itu kembali terbang ke wilayah utara. Biasanya, mereka terbang secara bergerombol dan dalam jumlah banyak.
Keberadaan burung-burung di wilayah penerbangan Indonesia inilah yang diduga mengganggu jadwal penerbangan maskapai Lion Air. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan dua pesawat mereka rusak kena obyek asing yang diduga burung pada Rabu pagi, 18 Februari 2015. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan Lion sejak Rabu hingga Kamis, 19 Februari 2015, mengalami keterlambatan.
"Ada dua pesawat kena foreign object damage Rabu pagi kemarin. Rentetannya sampai Kamis ini," kata Edward saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 Februari 2015. Total ada sekitar 1.200 penumpang yang terkena dampaknya.
Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan sebelumnya mengatakan tertundanya sejumlah jadwal penerbangan Lion Air pada Kamis, 19 Februari 2015, mengacaukan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
PRAGA UTAMA