TEMPO.CO , Jakarta- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengatakan akan mengubah postur investasi penyertaan modal negara (PMN). Perubahan itu dilakukan karena KAI hanya mendapat PMN Rp 2 triliun dari usulan sebelumnya Rp 2,75 triliun.
"Saya harus menyesuaikan lagi karena jumlah lokomotif dan lain-lain yang akan kami beli itu dengan asumsi PMN Rp 2,75 triliun," kata Edi di Jakarta Railway Center, Jakarta, Selasa, 17 Februari 2015.
Dalam rencana investasi KAI, PMN senilai Rp 2,75 triliun tadinya hendak digunakan untuk pengadaan rolling stock atau sarana yang bergerak di atas rel. KAI di antaranya berencana membeli 47 lokomotif dan 1.266 gerbong buat kebutuhan kereta barang Sumatera.
Kendati Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 di mana PT KAI dapat PMN Rp 2 triliun, Edi mengaku belum tahu berapa sebenarnya PMN yang didapatkan KAI.
"Saat menggunakan dana PMN harus terbuka dan akuntabel. Sampai saat ini saya belum tahu berapa PMN untuk KAI," kata Edi.
Jumat pekan lalu, DPR mengesahkan APBN-P 2015. Jumlah PMN untuk seluruh badan usaha milik negara mencapai Rp 64,8 triliun. Sebelum disahkan, Komisi BUMN menyetujui PMN bagi KAI sebesar Rp 2,75 triliun. Namun, Badan Anggaran hanya menyetujui Rp 2 triliun. Angka terakhir itulah yang disahkan dalam APBN-P 2015.
KHAIRUL ANAM