TEMPO.CO, Jakarta - Wacana mobil nasional kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kesepahaman PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton Holdings Bhd. Ketua Asosiasi Industri Automotif Nusantara (Asia Nusa) Ibnu Susilo mengatakan di Indonesia sudah ada mobil karya anak bangsa yang dapat dijadikan mobil nasional.
"Mobil nasional sebenarnya sudah lahir, seperti Fin Komodo, AG Tawon, GEA. Ini yang seharusnya dipelihara," kata Ibnu ketika dihubungi Tempo, Ahad, 8 Februari 2015.
Ibnu mencontohkan mobil Fin Komodo yang produksinya telah memiliki paten sendiri. Produksi komponen-komponen Fin Komodo saat ini juga telah didukung oleh sekitar 40 usaha kecil dan menengah (UKM) lokal.
Ibnu mengatakan para produsen mobil lokal ini tak meminta bermacam-macam insentif dari pemerintah. Untuk saat ini, menurut dia, yang paling diperlukan adalah pengakuan dan promosi pemerintah untuk mobil produksi nasional ini.
"Kami perlu dukungan politik saja dari pemerintah dengan mengatakan ini mobil nasional, belilah mobil nasional. Kalau tak ada ini, untuk mencari pendanaan kami jadi lebih sulit," kata Ibnu.
Ibnu mengatakan, untuk mengembangkan industri otomotif nasional, pemerintah harus mendorong pengembangan insinyur nasional dan karya orisinal anak bangsa. Namun proses ini memerlukan waktu panjang untuk mencapai tingkat yang mapan.
"Untuk membangun industri harus dengan karya sendiri, bukan adopsi sana-sini. Barulah kita bisa berdiri, bangsa ini muncul dan kita bisa maju sekitar tahun 2025-2030," kata Ibnu.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE