TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kebingungan mengeluarkan kebijakan tarif angkutan akibat perubahan harga bahan bakar minyak dalam tiga bulan terakhir.
Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar menyatakan kesulitan menentukan jumlah tarif angkutan lantaran harga bahan bakar masih fluktuatif. "Ya, karena harga BBM naik-turun," ujarnya, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca: Harga BBM Turun Mendadak, Pengusaha SPBU Rugi.)
Menaikkan tarif angkutan, ujar dia, tak bisa sembarangan meski hanya Rp 1.000-1.500. Sebab, sebelum mengambil kebijakan itu, ia membutuhkan waktu untuk melakukan survei lapangan. Saat harga bahan bakar naik menjadi Rp 8.500 pada Desember tahun lalu, misalnya, Iskandar mengatakan menggelar survei kenaikan harga sebelum menaikkan tarif angkutan. Saat itu, tarif bus rute Bojonegoro-Surabaya dinaikkan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu.
Namun tak berselang lama, pemerintah menurunkan harga Premium. Bahkan ada kemungkinan harga yang sekarang masih akan diturunkan lagi. Menurut Iskandar, dalam mengeluarkan kebijakan, pihaknya harus bermodalkan payung hukum berupa peraturan daerah atau peraturan bupati. (Baca: Jokowi: Harga BBM Turun, Bahan Pokok Harus Murah.)
Namun, jika mengikuti kondisi di lapangan, peraturan bisa-bisa tidak efektif. Sebab, bila sering dikeluarkan, peraturan dikhawatirkan tak berdampak. "SK Bupati jadi tumpul karena tidak digubris pengusaha angkutan," ujarnya.
Hingga saat ini besaran tarif angkutan di Bojonegoro belum ada perubahan. Ongkos bus Surabaya-Bojonegoro tetap Rp 20 ribu, Bojonegoro-Cepu Rp 10 ribu, dan Tuban-Bojonegoro Rp 17 ribu. "Masih tetap, belum berubah," ujar Rejeki, salah seorang penumpang angkutan di Terminal Bojonegoro. (Baca: Harga BBM Turun, Organda Pikir-pikir Turunkan Tarif.)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memberikan sinyal positif mengenai kemungkinan penurunan harga bahan bakar minyak. Namun Sofyan enggan menyebutkan besaran penurunannya. "Kita lihat Jumat, beberapa jam lagi ada berita yang baik," kata Sofyan di kantornya, Kamis malam, 15 Januari 2015.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler Lainnya:
Menteri Jokowi Minum Jamu Diiringi Tembang Jawa
Jumat Pagi, Dua Menteri Gelar Acara Minum Jamu
Evakuasi Kabin Air Asia Dibayangi Awan Kumulonimbus
Harga Minyak Lesu, Schlumberger Pecat Karyawan