TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara memperkirakan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sepanjang 2015 bakal berada di kisaran US$ 60-65 per barel. (Baca: Jokowi Akan Turunkan BBM, Jadi Rp 6.500 per Liter)
Angka ini jauh di bawah asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mencapai US$ 105 per barel. "Hingga akhir tahun mungkin tidak akan melebihi US$ 70 per barel,” kata dia kepada Tempo, Kamis 15 Januari 2015.
Menurut Marwan, rendahnya harga minyak dunia, termasuk ICP, disebabkan melimpahnya suplai dan melambatnya permintaan dari negara-negara industri. Dia yakin penurunan minyak akan berlangsung lama karena biaya produksi minyak juga merosot.
Saat ini, kata Marwan, negara seperti Arab Saudi bisa memproduksi minyak dengan biaya US$ 30 per barel, sedangkan negara lainnya rata-rata US$ 50 per barel. "Paasokan yang melimpah dari Amerika juga menyebabkan kenaikan harga minyak berjalan lambat."
Sebelumnya penurunan harga minyak dunia jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) dan brent saat ini mendorong pemerintah mengubah asumsi ICP. Dalam APBN Perubahan 2015, angka ICP dipatok di level US$ 65-70 per barel.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
SBY Copot Jabatan Tersangka, Kini Jokowi Malah...
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK
Alasan Mabes Polri Kerahkan Pasukan ke KPK