TEMPO.CO, Bandung - PT Regio Aviasi Industri (RAI) mengincar Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka, untuk lokasi pabrikasi pesawat R80. ''PT RAI sedang merancang bangun pesawat terbang R80, mau dibuat di Kertajati, (tempat) assembly (perakitannya)," kata Komisaris PT RAI, Ilham Akbar Habibie, usai rapat dengan erwakilan pemerintah Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 14 Januari 2015.
Menurut Ilham, PT RAI enyiapkan dua opsi lokasi perakitan akhir pesawat R80 sebelum terbang perdana pada 2018. Opsi pertama di Bandara Kertajati, kedua di Bandara Husein Sastranegara. Dia berharap penerbangan perdana bisa dilakukan di Kertajati, sekaligus sebagai tempat pabrikasi serial pesawat R80 lainnya. "Di Kertajati ada banyak sekali keuntungan kalau mau tumbuh," kata dia.
Menurut dia, sudah disepakati untuk menyusun naskah kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Jawa Barat soal itu. "Kita ingin mensinergikan antara apa yang akan kita lakukan pada pesawat R80 dengan rencanabesar Jawa Barat," kata dia.
Asisten Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Barat Yerry Yanuar mengatakan, pembicaraan dengan PT RAI merupakan tindak lanjut pembicaraan antara mantan presiden Baharudin Jusuf Habibie, pendiri PT RAI, dengan Gubernur Ahmad Heryawan pada September 2014 lalu. "Sebulan ini akan dirumuskan apa saja yang menjadi substansi MoU, soal setuju atau tidaknya itu kita tawarkan pada gubernur," kata dia.
Menurut Yerry, rumusan naskah kesepahaman itu diantaranya soal perencanaan tata ruang Bandara Kertajati agar lokasi assembly PT RAI nanti bisa mengakses langsung landasan untuk kepentingan uji-coba pesawat R80.
AHMAD FIKRI