TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir selama memimpin perusahaan setrum ini dihadapkan pada tantangan berat, yakni mega proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas total 35 ribu megawatt. (Baca: Menteri Rini: Jokowi Tak Campuri Pemilihan Bos PLN.)
Ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sofyan yakin proyek itu dapat direalisasikan. Apalagi, kata Sofyan, pembangkit 35 ribu megawatt dicanangkan dalam waktu lima tahun, maka setiap tahun ada target 7 ribu megawatt. Untuk merealisasikan target tersebut, Sofyan berjanji akan bekerja lebih keras. "Kalau biasanya jalan, nanti kami akan lari. Kalau biasanya lari, kami akan lompat," katanya, Selasa, 23 Desember 2014.
Mengenai sumber pendanaan, Sofyan mengatakan akan mencari solusi yang terbaik mengingat utang PLN cukup besar. Dengan kondisi rasio pinjaman terhadap aset atau debt to equity ratio yang cukup tinggi, Sofyan berjanji akan mengusahakan pembiayaan di luar pinjaman. "Bisa dengan refinancing dan alternatif lain," ujarnya. (Baca: Pimpin PLN, Sofyan Basir Janji Benahi Utang.)
Salah satu yang akan dilakukan Sofyan adalah melakukan refinancing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah terbebas dari pinjaman. Pembiayaan ulang, kata dia, bisa digunakan untuk membangun PLTU lain. "Istilahnya PLTU satu menjadi dua. Jadi satu PLTU dengan jaminan dua PLTU yang menghasilkan."
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt. Proyek besar ini digarap untuk mengatasi krisis listrik nasional.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'