TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan salah satu prioritas yang akan dilakukannya adalah pengelolaan utang. Dia berjanji akan meningkatkan pendapatan dan menurunkan rasio utang PLN. (Baca: Akhirnya, Sofyan Basir Resmi jadi Dirut PLN)
Sofyan mengatakan utang PLN mencapai Rp 470 triliun. Meski jumlahnya besar, Sofyan mengatakan hal itu tidak masalah asalkan bisa membawa hasil yang baik. Menurut Sofyan, kredit yang diterima PLN akan digunakan untuk meningkatkan performa perusahaan, khususnya meningkatkan rasio elektrifikasi dan memperbaiki infrastruktur.
"Kalau tak ada utang tapi listrik mati terus bagaimana," kata Sofyan di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Selasa, 23 Desember 2014.
Mengenai jabatan yang diembannya saat ini, Sofyan mengatakan bahwa dirinya tinggal meneruskan apa yang sudah dikerjakan direksi sebelumnya. Mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) ini mengatakan PLN dan BRI memang beda, "Namun luasan kendali dan manajemennya hampir sama." (Baca: Chandra Hamzah, dari KPK Kini Komisaris Utama PLN)
Kementerian BUMN menunjuk Sofyan Basir sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Nur Pamudji dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Selasa malam. Selain Sofyan, rapat tersebut menunjuk beberapa direksi yakni Sarwono Sudarto, Nicke Widyawati, Murtaqi Syamsudin, Supangkat Iwan Santoso, Amin Subekti, Nasri Sebayang, dan Amir Rosidin.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan