TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Dian Karmila mengatakan peredaran uang palsu di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara lain. (Baca: BI: Waspadai Uang Palsu Menjelang Natal)
Menurut Dian, uang palsu yang beredar di Indonesia hanya 7 per 1 juta lembar. "Angkanya menurun dibandingkan 2013 yang mencapai 11 per 1 juta lembar," kata Dian di kantornya, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca juga: Uang Palsu Kualitas Super Beredar di Bekasi)
Dian membandingkan peredaran uang palsu di Indonesia dengan beberapa negara lain. Jumlah uang palsu dolar Amerika, kata Dian, mencapai 100 per 1 juta lembar. Untuk mata uang euro, rasio peredaran uang palsunya mencapai 43 per 1 juta lembar. Sedangkan untuk poundsterling, rasio uang palsu yang beredar sebesar 143 per 1 juta lembar.
Meski rasionya cukup rendah, Dian mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Dian mengingatkan masyarakat untuk segera melapor ke bank terdekat jika menemukan uang palsu. Nantinya, bank akan menahan uang palsu tersebut dan melaporkannya ke Bank Indonesia. (Baca: BI: Peredaran Uang Palsu Menurun)
Bank Indonesia mengeluarkan imbauan soal kewaspadaan uang palsu, setelah mengedarkan uang tunai senilai Rp 542,8 triliun hingga Rp 566,4 triliun pada 2014. Jumlah ini meningkat 8,6-13,3 persen dibandingkan 2013, yang mencapai Rp 500 triliun. Dian mengatakan uang tunai yang diedarkan menjelang akhir tahun selalu meningkat rata-rata 15,4 persen.
TRI ARTINIING PUTRI
Berita Terpopuler
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan