TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Angkasa Pura II Harry Cahyono mengatakan, sepanjang 2014, jumlah suap yang diterima oleh lembaga ini cukup banyak. Gratifikasi itu mulai dari voucher, barang, uang, dan valuta asing.
"Nilainya mencapai ratusan juta rupiah," kata Harry dalam seminar pengendalian gratifikasi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 18 Desember 2014.
Harry mengatakan gratifikasi sebagai imbalan dari mitra bisnis Angkasa Pura II ini diberikan dalam bentuk voucher sebesar Rp 22 juta, barang Rp 32 juta, serta dalam bentuk uang rupiah dan valas Rp 370 juta. "Hebatnya, ini diterima satu orang," ujar Harry. (Lihat: Angkasa Pura II Paling Banyak Terima Suap)
Atas banyaknya penerimaan gratifikasi itulah, kata Harry, Komisi Pemberantasan Korupsi menilai PT Angkasa Pura II paling banyak menerima suap. Angkasa Pura II lantas menerima penghargaan pelopor BUMN penerima gratifikasi terbanyak. "Kami malu, tapi harus menerima kenyataan ini," kata Harry. (Baca pula: Cegah Taksi Gelap, Taksi Bandara Pakai Stiker Baru)
Banyaknya laporan gratifikasi itulah yang mendorong Angkasa Pura II memperbaiki diri dan mencanangkan bersih dari gratifikasi. Angkasa Pura II menggandeng KPK untuk memberantas suap dan gratifikasi di perseroan tersebut.
JONIANSYAH
Terpopuler
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
3 Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad
'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI'