TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pt Citilink Indonesia Arif Wibowo resmi menggantikan Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Pengangkatan Arif disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Garuda City Center, Jumat, 12 Desember 2014.
"Itu keputusan pemegang saham. Kami menghargai dan menyambut baik," ujar juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, melalui sambungan telepon, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Emirsyah Satar: Tahun Depan, Garuda Tetap Rugi)
Pujobroto menjelaskan RUPSLB menganggap Arif Wibowo kompeten melanjutkan estafet tongkat kepemimpinan maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Salah satu keberhasilan Arif sebelumnya terlihat dari kemampuan PT Citilink di bawah kendalinya selama ini telah mampu menambah 30 pesawat baru dan jumlah penerbangan lokal di Tanah Air. (Baca: Emir Mundur, Bagaimana Nasib Saham Garuda?)
Pujobroto menyatakan Arif Wibowo juga sudah berpengalaman sejak mengurus manajemen teknisi pesawat periode 1990-1994. Karier terakhir Arif sebelum menjadi bos Citilink adalah Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia.
Kini Arif dihadapkan pada kondisi Garuda yang terus merugi. Namun, terkait dengan hal ini, Pujobroto optimistis maskapainya akan kembali berkembang seiring dengan turunnya harga avtur dan perekonomian global yang beranjak naik. "Kami optimistis Garuda bisa kembali terbang tinggi karena Pak Arif sangat berpengalaman," tutur Pujobroto. (Baca: Harga Minyak Turun, Saham GIAA Cerah pada Akhir Tahun)
Seperti diketahui, menjelang akhir tahun, ada kabar besar dari Garuda Indonesia. Emirsyah Satar mengajukan pengunduran diri sejak 8 Desember 2014. Emir yang memimpin Garuda sejak 2005 itu mundur lebih cepat dari akhir masa jabatannya, yakni pada Maret 2015.
ROBBY IRFANY
Berita terpopuler:
Penenggelaman Kapal Dicibir, Begini Kata Susi
Menteri Susi: You Langgar Aturan, Saya Tabrak
Hancurkan Kapal Asing, Indonesia Bisa Kena Perkara