TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tengah menggenjot penerimaan pajak melalui penegakan aturan. Sebelum mengambil tindakan, Bambang mengaku tengah menelisik secara cermat data wajib pajak. (Baca juga: Melongok Harta Puluhan Miliar Calon Dirjen Pajak)
Tak tercapainya target pajak, ujar Bambang, ada kemungkinan disebabkan oleh pendataan yang kurang akurat. Dia mengaku pernah menemukan pemilik rumah elite dan mobil mewah Lamborghini di Jakarta yang lolos dari kewajiban pajak. "Ternyata dia tidak punya NPWP," tuturnya di seminar Tempo Economic Briefing, Selasa, 10 Desember 2014.
Bambang mengatakan hal semacam ini yang seharusnya dihindari. Dia mengaku bisa melacak wajib pajak yang potensial (punya nilai kewajiban pajak yang besar) hingga ke luar negeri. "Semua akan dikejar, karena penerimaan pajak yang optimal akan sangat memperlebar ruang fiskal," ujarnya. (Baca: Punya Data, Menkeu Akan Paksa Kepatuhan Wajib Pajak)
Menurut Bambang, pengurangan subsidi bahan bakar minyak bukan satu-satunya cara yang bisa diupayakan pemerintah untuk menggenjot kemampuan anggaran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ruang fiskal, tutur Bambang, seharusnya diperlebar dengan penerimaan pajak yang besar. "Jika begini-begini saja, kita tidak dapat banyak," katanya.
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
'Yang Konflik Golkar, Kok, yang Bicara Gerindra'
Ini Isi Kesepakatan Koalisi Prabowo-Demokrat