TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya Purnawirawan Freddy Numberi memuji sikap Presiden Joko Widodo yang terang-terangan memerintahkan penenggelaman kapal yang mencuri ikan. (Baca: 78 Kapal Asing Pencuri Ikan Dihajar TNI AL)
"Dia (Jokowi) adalah orang pertama yang secara gamblang menyatakan penenggelaman kapal ikan ilegal," kata Freddy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014. "Ini memang sudah seharusnya dilakukan karena menyangkut harga diri kita sebagai bangsa."
Menurut Freddy, dampak pencurian ikan oleh kapal asing cukup signifikan. Dari aspek lingkungan, penggunaan bom ikan ataupun jala pukat macan oleh kapal-kapal tersebut tak ramah lingkungan. Biota laut Indonesia pun rusak. (Baca: SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing Ilegal)
Dari sisi ekonomi, dari Rp 300 triliun kerugian dunia akibat penangkapan ikan ilegal, sebanyak 30 persen berada di Indonesia. Negara, kata Freddy, dirugikan Rp 90 triliun. "Penenggelaman kapal asing memang diperlakukan untuk memberikan pelajaran," ujarnya. (Baca: Ditangkap Australia, Nelayan RI Dapat Rp 450 Juta)
Lagi pula, Freddy menjelaskan, perintah penenggelaman kapal ikan ilegal itu tak melanggar aturan. Freddy merujuk pada Undang-Undang Perikanan dan Undang-undang Kelautan. (Baca: Kapal Pencuri Ikan Akan Ditenggelamkan Di Anambas)
Freddy berharap aparat penjaga perairan lebih berani dalam menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi ini. Apabila aksi ilegal kapal asing dibiarkan, dia melanjutkan, Indonesia bakal diperlakukan secara semena-mena. "Kita harus menjaga alam untuk generasi yang datang," katanya. (Baca juga: Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya)
URSULA FLORENE SONIA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan
Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri
Analis: Saham 'Gocap' Bakrie Gara-gara Nama Ical