TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin mengungkapkan soal rendahnya minat masyarakat terhadap asuransi kesehatan swasta. Proses berbelit dan biaya mahal, ujar Agus, menjadi faktor utama yang membuat masyarakat menjauhi asuransi kesehatan swasta.
"Karena itu, asuransi kesehatan swasta hanya diminati oleh segelintir orang," ujarnya melalui siaran pers dalam peluncuran Mediplus di RS Siloam, Semanggi, Jakarta, Rabu, 19 November 2014. (Baca juga: Asuransi Lippo Kucurkan Rp 5 Triliun buat Mediplus)
Selain mahal, ia mengimbuhkan, masyarakat juga menghadapi kesulitan lantaran harus melalui proses seleksi yang sangat ketat, terutama dalam hal pemeriksaan rekam jejak penyakit. Terlebih lagi, pada umumnya produk asuransi kesehatan individu konvensional tidak menyediakan jaminan rawat jalan maupun perawatan penyakit kritis. (Lihat pula: Industri Keuangan Nonbank Diprediksi Terus Moncer)
Di sisi lain, biaya pengobatan yang semakin mahal adalah faktor yang membuat minat swasta di bidang asuransi kesehatan semakin menurun. "Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2012, hanya sebanyak 2,48 persen penduduk yang mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan swasta," katanya. (Baca: Industri Asuransi Akan Hadapi Tantangan Berat)
Disebutkan Agus, komitmen dan modal yang besar menjadi kunci bagi Lippo untuk mengarungi bisnis ini. "Kami mengucurkan dana Rp 5 triliun bagi produk kami (Mediplus)," kata Agus. Selain itu, perusahaan berani menanggung risiko morbiditas (keadaan yang membuat berkurangnya kualitas hidup). "Kami akan mensosialisasikan ihwal pentingnya jaminan kesehatan."
ANDI RUSLI
Terpopuler
Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong
Amien, Mantan Petinggi KPK, Pimpin SKK Migas
Saat Ahok Dilantik di Istana, Ini Langkah FPI
Tes Keperawanan Polwan Bikin Heboh Polri
Cerita Tes Keperawanan yang Bikin Polwan Pingsan