TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari setelah kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif taksi belum mengalami kenaikan. Ketua Organda Unit Taksi Siburian mengatakan akan berencana menaikan tarif taksi menyusul kenaikan tarif angkutan umum Kopaja dan Metro Mini. “Rencana kenaikan 30-35 persen,” kata Siburian saat dihubungi, Rabu, 19 November 2014.
Rencana kenaikan tersebut, kata Siburian, akan dibahas bersama Dinas Perhubungan. “Ini baru mau akan dirapatkan,” ucap Siburian. Dia mengatakan kenaikan 30 persen bukan hanya perhitungan dari naiknya harga BBM, namun perhitungan dari berbagai komponen seperti suku cadang. “Yang lain-lainnya kan juga pasti naik,” ucap Siburian. (Baca: Tarif Blue Bird Bisa Naik 20 Persen karena BBM)
Head of Public Relations Blue Bird Teguh Wijayanto mengatakan meski ada kenaikan tarif taksi, dia memastikan tidak ada pengurangan layanan maupun armada. “Masih sama saja,” kata Teguh saat dihubungi, Rabu, 19 November 2014. Kenaikan sebanyak 30 persen akan mengubah tarif buka pintu taxi Blue Bird menjadi Rp 9.100 yang awalnya Rp 7.000. (Baca: Menteri Jonan: Tarif Angkutan Naik 10 Persen)
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter pada Selasa, 17 November 2014 . Harga Premium yang semula Rp 6.500 naik menjadi Rp 8.500. Sedangkan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler
Ahok: Warga Jakarta Tinggal di dalam Sungai
Organda Mogok Massal, Nyaris Tak Ada Angkutan Umum
Ahok Dilantik, 40 Anggota Keluarga Ikut Serta
Kejaksaan Jaktim Tahan Konsultan Perekayasa Pajak