TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mendukung kenaikan bahan bakar minyak yang baru saja ditetapkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Kami mendukung pemerintah untuk memperluas ruang fiskal guna membangun infrastruktur yang kami butuhkan selama ini," kata Ketua Aptrindo Gemilang Tarigan saat ditemui di kantor Angkutan Khusus Pelabuhan Organda DKI Jakarta, Selasa, 18 November 2014.
Menurut Gemilang, para pengusaha yang tergabung dalam Aptrindo, meminta pemerintah segera mewujudkan perbaikan infraktur, terutama jalan, sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Bukan hanya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan yang sempit, tapi juga menambah jalan-jalan baru sehingga bisa memperbanyak akses menuju suatu tempat yang dituju oleh truk angkutan.
"Selama ini, akibat kemacetan, karena jalan yang sempit, waktu tempuh yang lebih lama karena jalan yang rusak dan berlubang, menimbulkan kerugian bagi kami, baik dari segi biaya operasional, maupun dari sisi waktu,” ujar Gemilang.
Gemilang menjelaskan waktu tempuh menuju satu titik yang idealnya tiga hingga empat jam, bisa molor mencapai 10 jam karena buruknya infrastruktur jalan raya. Akibatnya, pengeluaran biaya yang harus ditanggung pengusaha truk menjadi lebih tinggi.
Dukungan Aptrindo terhadap kenaikan harga BBM, kata Gemilang, diimbangi dengan kenaikan tarif jasa pengangkutan peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok, yakni 25 persen dari tarif sebelumnya, atau naik dari Rp 1.966 juta menjadi Rp 2,4 juta. Persentase kenaikan tarif tersebut didasarkan pada penghitungan biaya kenaikan bahan bakar, suku cadang, aki, ban, dan lainnya.
Tadi malam Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan solar. Premium naik dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter, dan solar dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Kenaikan harga BBM diklaim sebagai usaha pemerintah meningkatkan pemanfaatan anggaran, dari yang bersifat konsumtif yang dialihkan ke program-program yang produktif, termasuk pembangunan infrastruktur.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi