TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil politikus Partai Demokrat, Tri Yulianto. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 itu diperiksa terkait dengan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (Baca: Kontrak Empat Blok Migas Diumumkan Pekan Ini)
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SB (Sutan Bhatoegana)," kata Priharsa dalam rilisnya, Senin, 17 November 2014. Selain Tri, ujar dia, penyidik juga menjadwalkan pemanggilan bekas Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Waryono Karno dan mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi Didi Dwi Sutrisnohadi.
Bekas Ketua Komisi Energi DPR Sutan Bhatoegana menjadi tersangka setelah penyidik KPK mengembangkan kasus dugaan korupsi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sutan diduga menerima hadiah atau janji terkait dengan jabatan dan fungsinya sebagai Ketua Komisi Energi DPR.
Keterlibatan Sutan terungkap setelah KPK menangkap Rudi Rubiandini, sebelumnya menjabat Kepala SKK Migas, pada Agustus tahun lalu. Rudi menerima US$ 400 ribu dari Komisaris PT Kernel Oil Ltd Indonesia Simon Tanjaya. (Baca: Kasus Sutan Bhatoegana, Pemilik Klinik Diperiksa )
Rudi telah divonis 7 tahun penjara, sedangkan Simon 3 tahun penjara. Kasus itu belakangan membuka aliran dana tunjangan hari raya kepada sejumlah anggota Komisi Energi yang diduga terkait dengan pembahasan APBN Perubahan 2013 Kementerian Energi.
Dalam sidang pada Februari lalu, Rudi mengaku pernah menyerahkan uang US$ 200 ribu kepada Sutan Bhatoegana. Uang diserahkan melalui anggota Komisi Energi, Tri Yulianto. Kesaksian lain muncul dari bekas Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi Didi Dwi Sutrisno. Didi mengaku pernah membagikan uang titipan Rudi sebesar US$ 140 ribu kepada pimpinan dan anggota Komisi Energi. Uang diserahkan lewat Irianto, staf khusus Sutan.
LINDA TRIANITA
Berita lain:
NU Halalkan Aborsi Janin Hasil Perkosaan
Jokowi Bahas Industri Pertahanan dengan Merkel
Gubernur Ganjar Khawatir Banyak Kades Dipenjara