TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menganggarkan dana hingga Rp 5 triliun untuk memperbaiki dan merawat 300 pelabuhan di Indonesia mulai tahun depan. "Anggarannya sudah masuk di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015," ujar Kepala Subdirektorat Transportasi Laut Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastian saat ditemui di kantornya, Selasa, 11 November 2014. (Baca juga: Ingin Bangun 24 Pelabuhan, Jokowi Tiru Cina)
Target utamanya, optimalisasi potensi maritim nasional yang digagas Presiden Joko Widodo, untuk lima tahun ke depan. Selama ini, lanjut Bastian, potensi yang ada tidak optimal akibat dukungan pemerintah yang minim. "Kami sedang menyiapkan semua hal teknis yang diperlukan," kata dia. (Baca juga: Deddy Usulkan Pelabuhan Tidak Dibangun di Cilamaya)
Tahun depan, pemerintah memprioritaskan perbaikan sekitar 300 pelabuhan skala besar, sedang, dan kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Angka itu terus bertambah sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir pantai bisa ditingkatkan. "Target utama tentu yang bisa menimbulkan pertumbuhan nasional," ungkapnya. (Baca juga: Pelabuhan Cilamaya Bakal Ganggu Produksi Pertamina)
Dengan perbaikan itu, diharapkan biaya logistik turun hingga 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatkan jumlah armada nasional sebesar sepuluh persen menjadi 30 persen, meremajakan kapal berusia lebih dari 25 tahun. Pemerintah berupaya menekan jumlah kapal yang berusia lebih dari 25 tahun menjadi 50 persen, dari sebelumnya 70 persen.
"Saat ini total kapal sudah mencapai 13 ribu dari sebelumnya empat ribu," ujar Bastian. (Baca juga: Mewahnya Terminal Penumpang Tanjung Perak Surabaya)
Pemangkasan dwelling time pelabuhan utama diupayakan menjadi tiga hingga hari dari sebelumnya enam sampai tujuh hari, serta upaya memberantas illegal fishing, illegal loging dan illegal mining juga masuk agenda pemerintah. "Banyak potensi laut kita menguap setiap tahun," kata dia.
Menurut Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihantono, total ada 1.240 pelabuhan yang meliputi 33 pelabuhan utama, 217 pelabuhan pengumpul, dan 990 pelabuhan penumpang segera diperbaiki. "Itu belum termasuk pelabuhan khusus, terminal, dermaga untuk kepentingan sendiri," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN
Berita lainnya:
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
Jokowi Pamer Pengalaman 30 Tahun ke Obama