TEMPO.CO, Jakarta: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai NasDem, Kurtubi, mengatakan turunnya harga minyak dunia tak otomatis membatalkan rencana kenaikan bahan bakar minyak. Penurunan harga minyak baru terjadi beberapa pekan belakangan dan tak bisa dijamin akan terus berlangsung sepanjang Januari-Desember 2015. "OPEC enggak akan rela harga minyak turun," katanya saat dihubungi Tempo pada Senin, 3 November 2014.
Menurut kurtubi, ada sejumlah hal yang membuat harga minyak dunia bisa kembali naik. Pertama, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) tak akan merelakan harga minyak jatuh. "Mereka pasti akan mengurangi kuota agar harga naik," katanya. (Baca: Misteri Harga BBM, JK: Pokoknya Naik Bulan Ini)
Kedua, harga minyak bisa jadi naik lagi pada Desember karena faktor musim dingin. "Penurunan ini kemungkinan tak akan berlanjut di 2015," ujar anggota Dewan sekaligus pengamat migas ini. (Baca: Warga Daerah Ini Mulai Timbun BBM Bersubsidi)
Guna menyelamatkan defisit APBN, Kurtubi menilai langkah menaikan harga BBM adalah tepat mengingat Indonesia masih belum memiliki infrastruktur mumpuni dan produksi dalam negeri tinggi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan tidak ada keharusan bagi pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya mengatakan harga minyak dunia yang sempat mencapai US$ 145 per barel kini sudah turun.
PRIO HARI KRISTANTO
Berita Terpopuler
Teman Jadi Menteri, Dhani Tetap Tak Suka Jokowi
Tjahjo Kumolo: Paling Enak Jadi Anggota DPR
Ini Tersangka Baru Kasus Korupsi Transjakarta
Hujan Deras, Longsor dan Banjir Menerjang Aceh