TEMPO.CO, Jakarta - Di hari terakhirnya berkantor sebagai Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengumumkan angka revisi final target ekspor. "Dengan berat hati kami harus menyatakan koreksi ini," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di kantornya, Jumat, 17 Oktober 2014. (Baca:Defisit Ekspor Impor Diramalkan Meningkat)
Target ekspor Indonesia yang semula ditetapkan sebesar US$ 190 miliar diturunkan menjadi US$ 184,3 miliar sepanjang 2014. Secara persentase, target ekspor yang semula diharapkan naik 4,1 persen kini dipangkas menjadi 0,9 persen lebih tinggi dibanding pencapaian 2013.
Lutfi menyebut turunnya target ekspor itu disebabkan oleh anjloknya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia, yaitu minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), karet, batu bara, bijih besi dan tembaga.
Untuk diketahui, harga CPO saat ini sudah menyentuh US$ 726 per metrik ton, tergelincir jauh dari rerata harga pada Januari yang mencapai level US$920 per metrik ton. Jika penurunan terus berlanjut, dia memperkirakan tahun ini ekspor CPO RI hanya mampu mencapai US$ 20 miliar. (Baca:Pemerintah Optimistis Pasar CPO Makin Baik)
Selain faktor penurunan harga komoditas, Lutfi menyebut kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor tradisional Indonesia juga belum optimal. Beberapa negara tersebut adalah Cina, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, dan Inggris.
PINGIT ARIA
Terpopuler
Jokowi Ngerjain Ahok di Depan Ketua RT-RW Se-Jakarta
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Prabowo Ditantang Jadi Negarawan di Pelantikan Jokowi