TEMPO.CO, Surabaya - PT Gudang Garam mengeluhkan tiga faktor yang melatarbelakangi pengurangan tenaga kerja sepanjang Oktober ini. Ketiganya menjadi tekanan berat, bukan cuma untuk Gudang Garam, tapi juga industri rokok nasional.
Wakil Kepala Bidang Humas Gudang Garam Iwhan Tricahyono mengklarifikasi isi pemberitaan yang dimuat dalam situs Tempo.co berjudul "Gubernur Awasi Program Pensiun Dini Gudang Garam" yang mengutip adanya krisis keuangan. Ketiga faktor yang menjadi latar belakang itu adalah fluktuasi harga bahan baku, regulasi yang kian ketat, dan kampanye antirokok yang semakin gencar.
“Sesungguhnya masalah dalam industri rokok nasional, bukan hanya Gudang Garam yang mengalaminya,” katanya, Rabu, 15 Oktober 2014. (Baca: Karyawan Gudang Garam yang Dirumahkan Bertambah)
Dalam pernyataan tertulis yang dibuatnya kemudian, Iwhan mengungkapkan, ada kesan ketidakseimbangan perlindungan yang diberikan pemerintah terhadap industri rokok. Dia menyebutkan di satu pihak industri rokok dituntut mengayomi tenaga kerja sebagaimana umumnya. Namun, di lain pihak, industri rokok tidak diberikan perlindungan memadai.
“Jika industri rokok dilindungi dengan memadai, sudah barang tentu permasalahan ketenagakerjaan dapat diminimalisasi atau dikendalikan dengan baik,” katanya.
Iwhan sekaligus menanggapi Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mengharapkan keputusan merumahkan pekerja itu disertai pesangon yang layak. Soekarwo berjanji akan terus mendorong PT Gudang Garam agar memberikan jaminan untuk karyawannya yang telah dirumahkan. Dia mengambil contoh langkah industri rokok lainnya, PT HM Sampoerna, yang memberikan pelatihan usaha kepada para bekas karyawannya. (Baca: Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2500 Pekerja Di-PHK)
Khusus tentang pesangon, Iwhan mengklaim program mundur sukarela lewat pensiun dini yang ditawarkan Gudang Garam kepada ribuan pekerja borongan SKT dan operasionalnya jauh lebih baik ketimbang industri rokok lainnya. “Kami menawarkan pensiun dini sukarela dan memberikan manfaat lebih. Mau diambil silakan, tidak ya tidak apa-apa,” katanya.
Tentang program itu pula, Iwhan menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pelatihan seperti yang dituntut Gubernur, kata dia, juga sudah masuk dalam program. “Kami harap bisa sejalan dengan program pelatihan pemerintah provinsi.”
WURAGIL
Terpopuler
Ngopi Bareng Ical, Ini Isi Pebincangan Jokowi
Tahir Beri Megawati Penghargaan dan Uang Rp 1 M
Pemenang Cover Maroon 5 Penggembala Kambing
Jokowi Ajukan Satu Pertanyaan ke Ical