TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan sudah ada tiga rencana bisnis dari tiga investor yang disetujui untuk menyelamatkan PT Merpati Nusantara Airlines. "Nantinya akan dipilih satu," kata Dahlan setelah menghadiri peluncuran logo baru PT Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin malam, 13 Oktober 2014.
Menurut Dahlan, sesuai dengan aturan, dalam waktu 30 hari ke depan, satu dari tiga rencana bisnis itu harus sudah disetujui. "Sudah ada, tapi saya tak bisa katakan saat ini," katanya. Setelah disepakati, business plan itu nantinya akan dilampirkan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Selain itu, rencana bisnis tersebut juga harus dilaksanakan oleh direksi. (Baca:Selamatkan Merpati, Dahlan Iskan Temui 100 Investor)
Selasa pekan lalu, Dahlan Iskan bertemu dengan sekitar 100 investor yang ingin menjadi partner kerja sama operasional (KSO) dengan PT Merpati Nusantara Airlines. Pertemuan ini digelar untuk menjaring konsep-konsep terbaik guna menghidupkan kembali Merpati. Dalam pertemuan di Hotel Le Meridien Jakarta itu, Dahlan Iskan mengemukakan bahwa upaya menghidupkan Merpati yang paling cepat adalah melalui mekanisme PKPU.
Namun, untuk bisa memperoleh keputusan PKPU, harus ada perencanaan untuk menghidupkan dan mengembangkan Merpati. Dalam pembicaraan itu, Dahlan mengklaim ada beberapa investor yang serius melakukan KSO dengan Merpati. "Pembicaraan dengan investor tersebut juga untuk memenuhi unsur keterbukaan," katanya. (Baca: Lagi, Karyawan Merpati Minta Kejelasan Nasib )
Maskapai pelat merah tersebut tak lagi mengudara setelah menanggung utang lebih dari Rp 7 triliun. Selain itu, sudah delapan bulan karyawan tak menerima gaji dan dirumahkan. Adapun Ketua Umum Serikat Karyawan Merpati Purwanto menawarkan opsi agar mereka kembali dipekerjakan di perusahaan milik negara lainnya. Alasannya, pemerintah tak perlu lagi menganggarkan pembayaran gaji yang belum dibayarkan. (Baca: Merpati Tak Akan Terbang Sebelum Utang Dikonversi )
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli
Kabinet Jokowi, Nama Sri Mulyani dan Jonan Mencuat
Zuckerberg ke Jokowi, Blusukan Itu Apa?
Fahri Hamzah Kritik Popularitas Jokowi di Internet