TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perencanaan Investasi dan Pembinaan Afiliasi PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin meminta instansinya dilibatkan dalam proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa di Jakarta Utara. PLN perlu dilibatkan untuk menghindari kerusakan pada dua pembangkit listrik di wilayah utara Jakarta.
"Pengembang proyek perlu duduk bersama dengan PLN," ujar Murtaqi di sela-sela acara pameran inovasi di gedung PLN, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca: 3 Pengembang Kakap Bidik Giant Sea Wall)
Menurut Murtaqi, perancangan tanggul tersebut perlu melibatkan PLN. Sebab, bangunan itu akan bersinggungan dengan dua pembangkit listrik tenaga gas-uap milik PLN di Jakarta Utara, tepatnya di Tanjung Priok dan Muara Karang. "Jangan sampai ada dampak pada pembangkit. Kalau pembangkit mati, bagaimana pasokan listrik Jakarta?" ujar Murtaqi.
Risiko yang paling mungkin muncul, kata Murtaqi, adalah gangguan pada sistem pendinginan yang membutuhkan air laut. Masalah ini bisa diatasi jika pengembang tanggul sepenuhnya memperhatikan aspek teknis yang dibutuhkan oleh pembangkit. "Risiko itu bisa dimitigasi dengan perencanaan yang benar," katanya. (Baca juga: Artha Graha Bidik Proyek Giant Sea Wall)
Pemasangan tiang pancang megaproyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang lebih populer dengan sebutan giant sea wall rencananya dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2014. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menyatakan tiang pancang yang dipasang bertipe A, yang berguna mencegah banjir menerjang wilayah Jakarta Utara.
PRIO HARI KRISTANTO
Berita Terpopuler
Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris
Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Lompat dari Menara BCA, Tubuh Pria Ini Berceceran
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi