Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Andalkan Ekspor, Ekonomi Indonesia Sulit Bersaing  

image-gnews
Suasana kawasan sekitar Bundaran HI usai diguyur hujan di Jakarta (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.  Tempo/Aditia Noviansyah
Suasana kawasan sekitar Bundaran HI usai diguyur hujan di Jakarta (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memprediksi Indonesia bakal sulit bersaing dengan negara tetangga karena pertumbuhan ekonominya masih bergantung pada ekspor komoditas. Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Axel Van Trotsenburg, mengatakan perekonomian negara maju sebenarnya sudah pulih.

Trotsenburg mengatakan dampak pemulihan ekonomi bagi setiap negara berbeda-beda, tergantung pada iklim investasi dan kondisi ekspor negara tersebut. "Cina, Malaysia, Vietnam dan Kamboja dalam posisi meningkatkan ekspor," ujarnya melalui live streaming di kantor Bank Dunia, gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2014. (Baca: ADB Revisi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia  )

Ia menyatakan, secara keseluruhan, negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini. Namun negara-negara itu diyakini mampu memperbaiki perekonomian masing-masing, tidak seperti Indonesia. Indonesia diprediksi hanya mampu mencatatkan pertumbuhan 5,2 persen pada tahun ini, turun dibanding tahun lalu yang mencapai 5,8 persen.

"Perbaikan ekonomi terjadi jika pemerintahnya menerapkan agenda reformasi, termasuk menghilangkan hambatan-hambatan investasi, meningkatkan daya saing ekspor, dan mengatur belanja negara," ujarnya. (Baca: Penghapusan Pilkada Langsung Tekan Kurs Rupiah)

Prediksi Bank Dunia, negara berkembang di Asia Timur tahun ini dan tahun depan akan tumbuh rata-rata 6,9 persen. Khusus Cina, pertumbuhan ekonominya akan melambat menjadi 7,4 persen tahun ini dan 2015 diperkirakan 7,2 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam laporan mereka hari ini, pertumbuhan ekonomi Malaysia diperkirakan naik menjadi 5,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi berada di angka 4,9 persen. "Tingkat ekspor Malaysia cukup tinggi di paruh pertama," kata Trotsenburg. (Baca: Ekonom: Pemerintah Waspadai Kurs Rupiah di APBN)

Pertumbuhan Kamboja diprediksi naik menjadi 7,2 persen, yang didorong ekspor garmen mereka yang meningkat serta perbaikan ekonomi Thailand ke depan. "Jika kerusuhan politik tidak terjadi," ujar Trotsenburg.

Khusus Filipina, pengiriman uang oleh pekerja migran mereka mendorong konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari setengah pertumbuhan negara itu. Pertumbuhan mereka diprediksi 6,4 persen tahun ini dan 6,7 persen tahun depan.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada 
Ini Profil Nurhayati Calon Ketua MPR dari Demokrat 
Kronologi Tabrakan Mobil Hotman Vs Mobil Boks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

8 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

15 hari lalu

Warga Palestina memeriksa rumah dan bangunan yang hancur di daerah sekitar Rumah Sakit Al Shifa setelah operasi Israel selama dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

17 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

17 hari lalu

Pedagang kaki lima menjual buah-buahan dan sayuran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 30 Mei 2022. Pada hari Senin, penduduk setempat mengisi perangkat listrik dari generator dan bertukar makanan dan pakaian di pasar jalanan dadakan. REUTERS/Alexander Ermochenko
Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang


1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

17 hari lalu

Bank Dunia. worldbank.org
1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

24 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

26 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

27 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

28 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.