TEMPO.CO, Jakarta - Analis Koori Worindo Securities, Reza Priyambada, mengatakan kegaduhan politik pada pekan lalu sangat mempengaruhi pasar. "Pemilihan Ketua MPR berpotensi melemahkan pasar," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 5 oktober 2014. (Baca : Formasi Pimpinan DPR Mengecewakan Investor)
Menurut Reza, jika pemilihan Ketua MPR berlangsung ricuh seperti pemilihan Ketua DPR, pasar akan bergerak negatif. Potensi untuk rebound, kata dia, ada tapi tak akan menjadi jaminan. "Secara technical, ada potensi untuk rebound, tapi isu politik yang ada tak bisa menjamin rebound terjadi," ujarnya. (Baca : Investor Cemaskan Kondisi Politik, Rupiah Merosoft)
Saat ini isu politik masih mendominasi pasar. Setelah pemilihan Ketua MPR, ada pelantikan presiden dan kabinet. "Apabila terjadi kericuhan, pasar akan merespons negatif," ujarnya.
Reza mengakui indeks saham, harga emas, dan kurs rupiah sempat anjlok hingga ke level terendah. Menurut dia, pelemahan semestinya tak terlalu dalam jika tak ada isu politik yang ikut memperburuk pasar. "Pasar global memang melemah tapi, jika tak ada isu politik, pasar domestik tak akan terjun bebas," ujarnya.
Managing Partner PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan pasar masih akan bergerak fluktuatif. "Namun ada potensi untuk menguat," ujarnya. Ia memprediksi akan ada rebound pada pertengahan Oktober.
Reza mengatakan kondisi politik yang bergejolak di dalam negeri turut diberitakan oleh media asing. "Investor asing mengamati kondisi dalam negeri dari pemberitaan media asing," ujarnya. Kondisi yang tak stabil ini, kata dia, menyebabkan investor menarik modal keluar dari pasar Indonesia. Padahal investor asing menguasai 64 persen kepemilikan modal dalam bursa saham Indonesia.
DINI PRAMITA
Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan