TEMPO.CO , Jakarta:Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Agatha Lily meminta stasiun televisi untuk mengubah jam tayang kartun yang mengandung kekerasan. Hal ini dilakukan bila stasiun televisi tersebut masih ingin menayangkan animasi itu tanpa menghilangkan atau tak banyak menyensor adegan kekerasan. (Baca : KPI: Waspadai 5 Tayangan Kartun Anak)
Menurut Lily, sebaiknya jam tayang acara kartun ini ditempatkan di jam tayang tontonan dewasa. KPI, kata Lily, masih menunggu stasiun-stasiun televisi itu memperbaiki tayangan mereka. "Lihat saja nanti. Kalau melanggar, ya KPI tak mengenal pelarangan tayangan, tapi menghentikan sementara (tayangan tersebut)," kata Lily. (Baca: KPI Rampungkan Seleksi TV Digital)
KPI menegur sejumlah stasiun televisi karena menyiarkan tayangan kartun anak-anak yang mengandung kekerasan. Serial animasi tersebut antara lain Tom and Jerry (Global TV), Little Khrisna (ANTV), dan Bima Sakti (ANTV). Tayangan ini oleh KPI dikategorikan sebagai animasi berbahaya dan hati-hati, alias lampu merah buat anak-anak. Sementara serial Crayon Sinchan (RCTI) dan Spongebob Squarepants (Global TV) masuk kategori hati-hati alias lampu kuning.
Menurut Agatha, Global TV dan RCTI sudah menjawab surat teguran KPI itu. Kedua stasiun televisi tersebut berjanji akan memperbaiki tayangan mereka. "Katanya mereka akan melakukan pembenahan internal," kata Lily saat dihubungi, Rabu, 1 Oktober 2014.
Sebenarnya, kata Lily, semua program tayangan televisi bisa diedit oleh quality control internal stasiun televisi. Lily meminta, sesuai teguran KPI yang dilayangkan pekan lalu, adegan kekerasan di serial animasi anak-anak bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali. "Crayon Sinchan itu sudah dilarang di Jepang sebagai animasi anak-anak. Tom and Jerry dan Spongebob Squarepants juga. Tapi selama ini orang tua menganggap animasi-animasi itu aman," kata Lily.
Selain RCTI dan Global TV, ANTV juga disebut berjanji akan memperbaiki. Janji itu disampaikan ANTV saat pertemuan langsung dengan KPI beberapa waktu lalu.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
5 Skenario yang Bisa Jegal UU Pilkada
Koalisi Prabowo Revisi UU KPK, ICW: Kebablasan
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo