TEMPO.CO, Surabaya - Kedutaan Besar Selandia Baru mengukuhkan Harry Sunogo sebagai konsul kehormatan di Surabaya. Salah satu petinggi perusahaan kerupuk udang PT Sekar Laut di Sidoarjo itu diangkat menjadi konsul kehormatan pertama Selandia Baru untuk Indonesia, khususnya Jawa Timur. Acara pengukuhan dilakukan Jumat malam, 26 September 2014, di Hotel Sheraton Surabaya. Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia David Taylor turut hadir dalam pengukuhan.
Hubungan Jawa Timur dan Selandia Baru, kata David, sudah terjalin lama dan semakin kuat. Sejumlah delegasi perdagangan Selandia Baru pernah berkunjung ke provinsi ini. "Jawa Timur punya potensi besar di bidang produk makanan," katanya kepada wartawan. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Lampaui Nasional)
Komisioner Perdagangan Selandia Baru, Tim Anderson, menambahkan, Jawa Timur mengekspor produk makanan (dairy product), perlengkapan dapur, tas, dan kerupuk. Kerupuk disebut produk utama yang populer di Selandia Baru. "Setiap bulan enam kontainer kerupuk udang diekspor dari sini (Jawa Timur)," kata dia.
Harry Sunogo optimistis, dengan dibukanya konsul di Surabaya akan meningkatkan hubungan perekonomian, perdagangan, dan pendidikan. Yakni agar investasi Selandia Baru ke Jawa Timur semakin banyak. "Kami akan support kedutaan besar di Jakarta untuk berbagai urusan di Surabaya. Sebab potensi produk Jawa Timur banyak yang djual ke sana," katanya.
Selain soal ekonomi, Harry juga akan mengupayakan pertukaran pelajar dan beasiswa antarkedua negara. "Tentu akan saya bicarakan dulu dengan Bapak Duta Besar," kata dia. (Baca juga: Jawa Timur Butuh Rp 450 Triliun dari Pasar Modal)
Sejak penandatanganan New Zealand Free Trade Agreement, kata dia, jumlah perdagangan dua arah antara Indonesia-Selandia Baru makin meningkat. "Neraca perdagangannya sekitar US$ 1,8 juta per tahun," ujarnya. Indonesia rata-rata mengekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak bumi, sedangkan Selandia baru mengekspor produk makanan harian, sayuran, buah-buahan, dan piano.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Bakrie Telecom Digugat di Pengadilan New York
Tim Transisi: Jokowi Akan Evaluasi Kasus Lapindo
Bisnis CDMA Jeblok, Bakrie Telecom Gagal Bayar
Internet Bakal Diboikot, Berapa Kerugian ISP?
Jokowi-JK Waspadai Kenaikan Bunga Bank Sentral AS